This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 03 November 2012

contoh kata pengantar

KATA PENGANTAR
 
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan pertolonganNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang diharapkan.

Pembuatan skripsi ini adalah suatu syarat untuk menyelesaikan tugas akhir di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Wijaya Kusuma, Jakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini telah banyak pihak yang turut membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1.      Drs. Ilham yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga dengan bantuan, arahan dan nasehatnya penulis menjadi lebih mengerti.


2.      Bapak Dr. Irza Arif selaku rektor Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Wijaya Kusuma, segenap para dosen dan seluruh staf yang turut membantu proses penyelesaian skripsi ini.


3.      Bapak Drs. Eki Wijaya selaku Presiden Diretur PT. Manatap Sejati dan para staf yang telah membantu memberi informasi senagai data pembuatan skripsi ini.

4.      Ayahanda dan ibunda yang telah banyak memberikan dukungan baik moril maupun material.

5.      Sahabat-sahabat dan teman-temanku yang juga telah turut membantu penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

Akhirnya semua penulis kembalikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmatNya penulis dapat membuat skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi sesuatu karya yang memberi dampak positif.


Jakarta, 1 Juli 2011

Penulis

Kata pengantar makalah sosiologi

Kata pengantar makalah sosiologi

Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan kepada Allah STW, yang karena bimbingannyalah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah karya tulis sosiologi berjudul "Dampak urbanisasi terhadap pertumbuhan ekonomi mikro"
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi kita semua
. . . . . . .30-03-2012
"penulis"

kata pengantar makalah TIK

KATA PENGANTAR 
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Pendidikan Berbasis TIK” dengan lancar. Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Drs. Asep deni azis Kepala SMK Ma’arif Cicalengka, yang telah memberikan kesempatan dan memberi fasilitas sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar. Dra. Nastiti Tri Utami, Sebagai PKS Kurikulum SMK Ma’arif Cicalengka yang telah banyak membantu sehingga pembuatan makalah ini dapat berjalan lancar. Yudi Imron Habibi,S.Ag. yang telah memberi kesempatan dan memfasilitasi kepada penulis sehingga makalah ini bisa selesai dengan lancar. Mama dan Bapak dirumah yang telah memberikan bantuan materil maupun do’anya, sehingga pembuatan makalah ini dapat terselesaikan. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Penulis

contoh kata pengantar makalah agama

Kata pengantar makalah agama

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Analisi kekhalifahan setelah jaman nabi", yang mmenurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari sejarah agama islam.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Makassar 23,09,2013
"Penulis"

ENERGI

ENERGI

  1. Pengertian Energi
Energi secara umum diartikan sebagai tenaga, kekuatan, atau daya yang dapat menggerakkan atau menggiatkan sesuatu. Energi adalah suatu bagian yang mendasar di alam semesta. Manusia menggunakan energi untuk bekerja. Mobil, kereta api, pesawat terbang, becak, manusia dan sebagainya dapat bergerak karena energi. Energi bersama materi merupakan dua unsur fisik di alam semesta yang saling berkaitan. Semua materi mengandung energi, jadi energi dapat dikatakan juga sebagai kemampuan untuk melakukan kerja yang menyebabkan suatu peubahan.

Energi di alam terdapat dalam berbagai bentuk. Energi cahaya matahari berasal dari reaksi nuklir di matahari dan dipancarkan ke bumi. Energi matahari disebut juga sebagai energi radiasi karena energi tersbut dipancarkan ke bumi. Air yang mengalir dan memutar turbin listrik sebenarnya juga melakukan kerja dengan energi potensial. Energi potensial terdapat dalam benda yang mempunyai kedudukan pada jarak tertentu di atas permukaan bumi karena benda itu mengalami tarikan gaya berat bumi. Energi kinetik terdapat dalam benda yang bergerak. Peluru yang ditembakkan dari pistol akan bergerak dengan sangat cepat. Energi kinetik dalam peluru yang melesat itu dapat menembus benda yang menghalanginya. Enegi kimia dapat ditemukan dalam semua benda. Bensin mengandung energi kimia. Energi tersebut dapat dirasakan ketika bensin dalam mesin mobil terbakar. Pembakaran senyawa kimia dalam bensin itu dapat menyebabkan mobil bergerak.

  1. Macam-macam Energi
Berdasarkan keragaman sumberdaya energi, secara garis besar dapat dibedakan menjadi:
  1. Sumberdaya energi hayati
Pada dasarnya energi hayati merupakan hasil proses fotosintesis yang mengubah energi matahari menjadi energi kimia yang tersimpan dalam makhluk hidup. Energi hayati ini mengalir dan mengalami perubahan dari satu organisme ke organisme lain.
Energi hayati masih dapat dibedakan lagi menjadi:


  1. Energi manusia
Dalam diri manusia energi tersebut dapat disimpan pada otot atau bagian tubuh lainnya. Penggunaan energi otot sebagian membawa manfaat, olah raga, berjalan, menulis, menggambar, berpikir dan bentuk kegiatan lainnya merupakan contoh pemanfaatan energi otot.
  1. Energi hewan
Penggunaan utamanya adalah untuk alat transportasi dan di pertanian. Hewan yang digunakan untuk transport adalah sapi, kerbau dan kuda. Sedang hewan yang digunakan dalam pertanian adalah sapi dan kerbau untuk membajak sawah atau ladang. Bentuk energi hewan lain adalah kotoran hewan ternak. Energi yang tersimpan dalam kotoran tersebut dapat diubah menjadi kompos sebagai pupuk dan biogas yang berguna sebagai bahan bakar. Biogas sebagian besar terdiri atas gas metan yang dapat dibakar. Biogas terbentuk dari proses fermentasi oleh bakteri metan.
  1. Biomasa
Energi bahan organik yang terkandung dalam tumbuhan, misalnya kayu, ranting, daun, pati, gula dan bagian tubuh tumbuhan lainnya. Kayu merupakan sumber energi yang telah digunakan manusia sejak lama terutama di pedesaan untuk memasak, memanaskan ruangan tempat hidup, mengeringkan atau mengawetkan hasil panen. Gambut merupakan biomasa yang digunakan untuk bahan bakar.
  1. Sumberdaya energi surya
Secara tradisional telah banyak dimanfaatkan manusia untuk menjemur pakaian, padi, jagung, kedelai dan lain sebagainya. Pemanfaatan lain oleh manusia adalah untuk pemanasan air, pemanasan ruang, pengeringan hasil pertanian hingga dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.

  1. Sumberdaya energi air
Dengan dibuatkan pembangkit tenaga listrik energi potensial air dapat diubah menjadi energi listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Karangkates, Selorejo, Wlingi dan tempat lain di Jawa Timur telah menyumbangkan pemenuhan daya listrik yang dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya di Jawa Timur.
Pembangkit Listrik Tenaga Air
  1. Sumberdaya energi Laut
Pemanfaatan potensi energi laut masih diteliti dan dikembangkan. Pantai mempunyai area pasang surut secara periodik. Pada tempat teentu perbedaan tinggi permukaan laut antara pasang dan surut menyimpan potensi energi apabila dimanfaatkan akan dapat menghasilkan energi listrik.
  1. Sumberdaya energi angin
Udara yang bergerak karena perbedaan tekanan dan suhu udara menyebabkan terjadinya angin. Ketika melintasi pantai utara Jawa Timur di tambak-tambak akan terlihat kincir angin. Sebagian penduduk menggunakan energi angin dari kincir tersebut untuk memompa air. Energi angin di Indonesia masih memegang peranan utama. Para nelayan memanfaatkan angin untuk menggerakan perahu layar menuju kelaut dalam rangka mencari ikan. Perahu layar untuk tujuan wisata pun memanfaatkan energi angin. Kincir angin juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Sebagai gambaran kincir angin yang dapat mengubah energi angin menjadi energi listrik.
Perahu Layar yang Digerakkan oleh Energi Angin
Kincir Angin Digunakan untuk Menghasilkan Energi Listrik
  1. Energi bahan fosil
Umumnya dapat ditemukan di dalam bumi dan biasa dipakai sebagai sumber bahan bakar minyak (BBM). Bentuk lain energi fosil ini adalah batubara dan gas alam. Indonesia sangat kaya akan energi fosil ini. Bahan bakar minyak dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk kendaraan bermotor. Batubara, dimanfaatkan untuk energi pembangkit listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Paiton sumber energinya berasal dari batubara. Gas alam telah dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk keperluan rumah tangga dan pembangkit listrik.
  1. Energi panas bumi
Berasal dari aktivitas vulkanisme. Indonesia banyak memiliki gunung berapi yang masih aktif dan menyimpan energi panas. Energi panas bumi ini juga dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Kawah Kamojang di Jawa Barat telah dimanfaatkan untuk pembangkit listri tenaga panas (PLTP).
  1. Energi nuklir
Diperoleh dari reaksi kimiawi yang menghasilkan energi. Reaksi kimiawi tersebut pada dasarnya adalah peristiwa penguraian atau penggabungan inti atom. Energi nuklir dapat juga dimanfaatkan untuk sumber pembangkit listrik. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang sekarang ada menggunakan proses penguraian Uranium. Stasiun tenaga nuklir menggunakan panas dari penguraian inti atom untuk mengasilkan uap yang menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik.



  1. Pemanfaatan Energi
Indonesia memiliki aneka ragam sumber daya energi dalam jumlah memadai namun tersebar tidak merata. Konsumsi energi tumbuh pesat seiring pertumbuhan penduduk dan ekonomi. Sebagian besar beban konsumsi berada di Jawa, pulau yang membutuhkan banyak energi, namun yang tidak memiliki sumberdayanya sendiri dalam jumlah memadai. Sebaliknya, banyak sumber energi terdapat di tempat berpenduduk sedikit, kegiatan ekonominya belum berkembang serta berjarak cukup jauh dari Jawa.

Mobil pertama ciptaan Henry Ford di Amerika sebenarnya tidak menggunakan bahan bakar fosil. Ketika pada tahun 1896 dia membuat mobil pertamanya, Thin Lizzie, dia menjejalkan etanol ke tangki bahan bakar untuk mesin dua silindernya. Tapi Ford akhirnya harus mengakui bensin menjadi bahan bakar yang jauh lebih murah dan menghasilkan tenaga lebih besar. Ford akhirnya menggunakan bensin dan industrinya menjadi salah satu industri mobil terbesar di dunia. Efisiensi juga menjadi kata kunci ketika Rudolph Diesel akhirnya juga mengganti bahan bakar minyak kacang untuk mesin berkompresi pertama yang dibuatnya, yang populer dengan sebutan mesin diesel, yang diciptakannya tahun 1893. Itu dilakukan karena bahan bakar fosil lebih murah, lebih bertenaga, dan pasokannya lebih pasti. Bahan bakar fosil adalah sumber energi yang tidak terkalahkan selama dua abad ini. Kini 80 persen dari pasokan energi dunia disumbang oleh bahan bakar fosil. Enam miliar ton bahan bakar fosil yang kita gali setiap tahun menghasilkan emisi gas rumah kaca. Emisi rumah kaca ini membentuk selimut yang begitu tebal di atmosfer sehingga memerangkap panas matahari di atmosfer dan meningkatkan suhu global.

Manusia sebagai pengguna energi memanfaatkan energi untuk membantu segala kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak bisa dipungkiri bahwa untuk menggerakkan roda perekonomian segala aspek yang menunjang kegiatan tersebut mulai dari awal proses produksi sampai pada tahap pemasaran semua memanfaatkan bermaca-macam energi.

  1. Dampak Pemanfaatan Energi
Jumlah penduduk dunia terus meningkat setiap tahunnya, sehingga peningkatan kebutuhan energi pun tak dapat dielakkan. Dewasa ini, hampir semua kebutuhan energi manusia diperoleh dari konversi sumber energi fosil, misalnya pembangkitan listrik dan alat transportasi yang menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya. Secara langsung atau tidak langsung hal ini mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan makhluk hidup karena sisa pembakaran energi fosil ini menghasilkan zat-zat pencemar yang berbahaya.

Pencemaran udara terutama di kota-kota besar telah menyebabkan turunnya kualitas udara sehingga mengganggu kenyamanan lingkungan bahkan telah menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurunnya kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang tidak terkendali dan tidak efisien pada sarana transportasi dan industi yang umumnya terpusat di kota-kota besar, disamping kegiatan rumah tangga dan kebakaran hutan. Hasil penelitian dibeberapa kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya) menunjukan bahwa kendaraan bermotor merupakan sumber utama pencemaran udara.

Secara umum, kegiatan eksploitasi dan pemakaian sumber energi dari alam untuk memenuhi kebutuhan manusia akan selalu menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (misalnya udara dan iklim, air dan tanah). Berikut ini beberapa dampak negatif penggunaan energi fosil terhadap manusia dan lingkungan:
  1. Dampak terhadap udara dan iklim
Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global). Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.
Proses Terbentuknya Hujan Asam

Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam.

Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk). Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang.
Dampak Pencemaran terhadap Lingkungan
  1. Dampak terhadap suhu udara
Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.

Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Setelah kebutuhan listrik, penyebar emisi CO2 terbesar adalah asap kendaraan, mulai dari mobil, motor, pesawat terbang, atau mesin transportasi lain. Sumbangannya secara total 24 persen dari emisi CO2 dunia. Namun, kendaraan juga mengeluarkan emisi beracun, seperti karbon monoksida, partikel logam, atau asap berbahaya yang mengerikan. ”Pengembangan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan energi yang terbarukan terus kami kembangkan. Bahan bakar biodiesel dari pohon jarak atau mobil berbahan bakar etanol adalah beberapa contoh yang dikembangkan Pertamina,” ujar Basuki Trikora Putra, wakil humas Pertamina.

Bahaya emisi kendaraan bermotor kini mengancam kita. Jumlah  kendaraan bermotor di dunia sudah lebih dari 880 juta unit. Di Indonesia, produksi sepeda motor saja mencapai 4 juta unit per tahun dan akan terus bertambah oleh permintaan yang terus meningkat. Para pengambil kebijakan di banyak perkotaan juga tidak banyak memberi disinsentif untuk pemilikan kendaraan karena pajak kendaraan adalah pendapatan yang signifikan bagi pemerintah. Mobil hybrid yang diproduksi beberapa pabrikan mobil misalnya, malah dikenakan pajak lebih mahal dibanding mobil konvensional.

Skema efek rumah kaca
Di sisi lain, alternatif  sepeda sebagai alat transportasi misalnya, meski banyak dikampanyekan, belum juga menjadi pilihan menarik. ”Kalau saya tinggal di Eropa yang hawanya sejuk mungkin saya mau naik sepeda setiap hari. Tapi kalau di Indonesia yang suhunya panas begini, lalu lintasnya semrawut, perilaku sopirnya ugal-ugalan, polusinya udaranya parah, lajur sepeda tidak ada, buat apa naik sepeda. Sudah capek, tidak sehat, tidak aman pula”. Jawaban yang masuk akal ini, lalu makin membenarkan asumsi bahwa kita semua ikut berkontribusi terhadap ancaman bencana yang akan menimpa kita. Tapi tidakkah sekarang saatnya kita menyadari bahwa masa depan kita tergantung pada pilihan kita sekarang. (Nugroho F Yudho, energi.yang.terus.membakar.bumi). Rabu, 25 November 2009.

Jika energi terbarukan yang ramah lingkungan tidak segera dikembangkan secara global, lima tahun lagi dunia akan membutuhkan 99 juta barrel minyak bumi per hari. Itu artinya, kita akan menambah emisi rumah kaca, yang sejak tahun 2004 sudah menyemburkan 27 miliar ton karbon dioksida (CO2) ke atmosfer per tahun. Penghasil emisi gas rumah kaca terbesar memang bukan kendaraan, melainkan kebutuhan manusia akan listrik yang menyumbang 40 persen dari emisi karbon dioksida di dunia. Sebab sebagian besar pembangkit listrik di dunia menggunakan bahan bakar fosil. Masalahnya, sedikit sekali negara yang sudah mengembangkan sumber energi lain seperti tenaga air, angin, panas matahari, panas bumi, bahkan ombak laut.

  1. Penghematan Energi
Penggunaan energi disamping menguntungkan bagi kehidupan manusia juga menimbulkan dampak negatif. Perkembangan sektor energi cenderung membawa konsekuensi pada kualitas lingkungan hidup. Peningkatan konsumsi energi akan meningkatkan beban pencemar lingkungan, terutama yang dilepaskan di udara. Hal ini akan memberi sumbangan terhadap efek rumah kaca dan pemanasan global yang sekarang menjadi isu dunia.

Aktivitas yang menggunakan energi telah menimbulkan dampak yang cukup serius. Di kota besar Jakarta, Bandung dan Surabaya dilaporkan bahan buangan pencemar udara sudah tergolong tinggi akibat meningkatnya aktivitas transportasi dan industri yang ada. Jika manusia telah terjebak dalam kemudahan-kemudahan hidup karena didukung ketersediaan energi yang menjadi sumber tenaganya maka akan terancam oleh kecukupan energi dan hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Dengan demikian diperlukan tindakan atau aktivitas penghematan energi.

Upaya untuk dapat menghemat penggunaan energi perlu segera dilakukan. Beberapa kegiatan yang dapat menghemat energi tersebut adalah:
  1. Diet karbon
Penghematan listrik baik di rumah, di kantor, di tempat-tempat umum, maupun industri menjadi hal berarti untuk mengurangi pemanasan global. Penataan kota yang lebih ramah lingkungan, penghematan listrik di gedung-gedung, tempat umum, dan perkantoran menjadi hal yang semakin menjadi tuntutan. ”Kita misalnya harus mulai tahu berapa jejak karbon kita. Kita harus paham bagaimana memilih peralatan elektronik yang hemat listrik, mulai dari lampu, alat-alat rumah tangga, AC, televisi, dan peralatan lainnya. Kita juga sudah harus mengenal konsep tentang diet karbon,” ujar Ichiro Suganuma, Presiden Direktur PT Panasonic Indonesia.

Diet karbon sebagai cara menekan emisi rumah kaca bisa dilakukan anggota keluarga di rumah, misalnya dengan memahami jumlah emisi dari setiap peralatan rumah tangga yang dipakai. ”Diet karbon bukan cuma membutuhkan sikap, tapi juga pengetahuan memadai tentang emisi dari setiap kegiatan kita,” ujar Suryopratomo, Direktur Pemberitaan MetroTV.
Seandainya kita mengganti satu lampu pijar saja dengan lampu hemat energi tipe compact fluorescent lamp (CFL) misalnya, kita akan mengurangi emisi setara dengan pembakaran 23 kilogram batu bara selama masa pakainya. Kalau hal ini dilakukan seluruh warga Jakarta misalnya, maka pembakaran jutaan ton batu bara bisa dicegah. ”Penanganan global warming bukan hanya butuh kebijakan pemerintah dan komitmen dunia usaha, tapi juga prakarsa individual di rumah, kantor, atau tempat-tempat umum,” ujar Hanny Soema Di Pradja, CEO Delta Female Indonesia.

  1. Emisi Kendaraan Bermotor
Setelah kebutuhan listrik, penyebar emisi CO2 terbesar adalah asap dari kendaraan, mulai dari mobil, motor, pesawat terbang, atau mesin transportasi lain. Sumbangannya secara total 24 persen dari emisi CO2 dunia. Namun, kendaraan juga mengeluarkan emisi beracun, seperti karbon monoksida, partikel logam, atau asap berbahaya yang mengerikan. ”Pengembangan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan energi yang terbarukan terus kami kembangkan. Bahan bakar biodiesel dari pohon jarak atau mobil berbahan bakar etanol adalah beberapa contoh yang dikembangkan Pertamina,” ujar Basuki Trikora Putra, wakil humas Pertamina.

Bahaya emisi kendaraan bermotor kini mengancam kita. Jumlah kendaraan bermotor di dunia sudah lebih dari 880 juta unit. Di Indonesia, produksi sepeda motor saja mencapai 4 juta unit per tahun dan akan terus bertambah oleh permintaan yang terus meningkat. Para pengambil kebijakan di banyak perkotaan juga tidak banyak memberi disinsentif untuk pemilikan kendaraan karena pajak kendaraan adalah pendapatan yang signifikan bagi pemerintah. Mobil hybrid yang diproduksi beberapa pabrikan mobil misalnya, malah dikenakan pajak lebih mahal dibanding mobil konvensional.

Di sisi lain, alternatif sepeda sebagai alat transportasi misalnya, meski banyak dikampanyekan, belum juga menjadi pilihan menarik. ”Kalau saya tinggal di Eropa yang hawanya sejuk mungkin saya mau naik sepeda setiap hari. Tapi kalau di Indonesia yang suhunya panas begini, lalu lintasnya semrawut, perilaku sopirnya ugal-ugalan, polusinya udaranya parah, lajur sepeda tidak ada, buat apa naik sepeda. Sudah capek, tidak sehat, tidak aman pula”. Jawaban yang masuk akal ini, lalu makin membenarkan asumsi bahwa kita semua ikut berkontribusi terhadap ancaman bencana yang akan menimpa kita. Tapi tidakkah sekarang saatnya kita menyadari bahwa masa depan kita tergantung pada pilihan kita sekarang. (Nugroho F Yudho, energi.yang.terus.membakar.bumi). Rabu, 25 November 2009 | 03:30 WIB.


BAB III
PENUTUP

  1. KESIMPULAN
Energi secara umum diartikan sebagai tenaga, kekuatan, atau daya yang dapat menggerakkan atau menggiatkan sesuatu. Beberapa sumberdaya energi meliputi sumberdaya energi hayati terdiri dari energi manusia, hewan, dan biomasa, sumberdaya energi surya, air, laut, angin, fosil, panas bumi dan nuklir.

Tindakan hemat energi yang perlu dikembangkan adalah penggunaan alat angkutan umum bila bepergian dan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, penggiatan pengembangan sistem transportasi umum yang makin baik secara terus menerus, penggunaan kendaraan yang efisien bahan bakar, penggunaan lampu dan peralatan listrik yang efisien energi baik dilingkugan rumah maupun di kantor-kantor, penggunaan gas sebagai ganti tenaga listrik untuk memanaskan ruang dan memasak air, penggunaan tenaga surya untuk memasak dan memanaskan air, dan pengembangan dan memanfaatkan sumber energi alternatif, dan lain-lain.

  1. SARAN
Untuk penggunaan energi hendaknya lebih bijaksana dan perlu memperhatikan kelangsungan hidup bumi kita, hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak-dampak negatif yang mengancam kelangsungan hidup bumi kita, serta untuk generasi kita yang akan datang.



DAFTAR PUSTAKA
Dadjoeni, N dan A. Suyitno. Pedesaan, Lingkungan dan Pembangunan. Bandung: Alumni,1982
http://iselantang.files.wordpress.com/2007/10/potensi41.jpg

http://thebibliothek.files.wordpress.com/2009/10/pitstone-windmill-
600px1.jpg
Lubis, Firman. Masalah Kependudukan dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Fakultas kedoktera UI, 1982
Rahardjo, S., Dina, L., dan Suyono. 2006. Pengendalian Dampak Lingkungan. Surabaya: Penerbit Airlangga.
http://faridillah.wordpress.com/makalah-pendidikan-lingkungan-hidup-plh/

sampah

SAMPAH
BAB I
PENDAHULUAN

  1. A.    Latar Belakang Masalah

Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika mendengar istilah sampah, pasti yang terlintas dalam benak adalah setumpuk limbah yang menimbulkan aroma bau busuk yang sangat menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah zat kimia, energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan cenderung merusak. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.

Jika mendengar kata sampah, pikiran tertuju kepada suasana kumuh, polusi asapnya membumbung mengotori udara, bau khas menyengat sampai keubun-ubun, kecoa berseliweran, lalat juga tak mau kalah berebut mengerubungi makanan sisa. Ribuan laskar mandiri ikut mengais-ngais gundukan sampah jika ada barang berharga yang masih bisa ditukar dengan sebungkus nasi dan sebatang rokok. Begitulah gambaran Tempat Pembuangan Sampah
Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbunan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbunan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungan pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan lautan.

  1. B.     Rumusan Masalah
    1. Apakah yang di maksud dengan sampah?
    2. Bagaimana dampak sampah bagi kehidupan?
    3. Bagaimana usaha menanggulangi sampah?
    4. Bagaimana cara pengelolaan sampah?
  2. C.    Tujuan Masalah

  1. Mengetahui pengertian sampah
  2. Agar kita tahu bagaimana dampak sampah bagi kehidupan
  3. Mengetahui bagaimana cara mengurangi sampah
  4. Untuk dapat mengetahui bagaimana cara pengelolaan sampah.


BAB II
PEMBAHASAN

Dampak Sampah Terhadap Lingkungan


  1. A.      Pengertian Sampah
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan”.  Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.” (Istilah Lingkungan untuk Manajemen, Ecolink, 1996).
Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari- hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah dimaksudkan adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
  1. B.     Dampak Sampah Bagi Kehidupan
Pembuangan sampah yang tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Dampak yang ditimbulkan sampah antara lain :
  1. Pencemaran Lingkungan
Sampah dari berbagai sumber dapat mencemari lingkungan, baik lingkungan darat, udara maupun perairan. Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata).
Macam pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat meningkatkan karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2) nitrogen-monoksida (NO), gas belerang, amoniak dan asap di udara. Asap di udara, asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam membakar sampah.
Macam pencemarann perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air. Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
  1. Penyebab Penyakit
Tempat-tempat penumpukan sampah merupakan lingkungan yang baik bagi hewan penyebar penyakit misalnya : lalat, nyamuk, tikus, dan bakteri patogen (penyebab penyakit). Adanya hewan-hewan penyebar penyakit tersebut mudah tersebar dan menajalar ke lingkungan sekitar. Penyakit-penyakit itu misalnya kolera, disentri, tipus, diare, dan malaria.
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.
  1. Penyumbatan Saluran Air dan banjir
Sampah jalanan dan rumah tangga sering bertaburan dan jika turun hujan akan terbawa ke got/sungai, akibatnya sungai tersumbat dan timbul banjir. Selanjutnya banjir dapat menyebarkan penyakit, banyak got di musim hujan menjadi mampet karena penduduk membuang sampah disembarang tempat. Kebiasaan membuang sampaj di sungai dihilangkan.
  1. Dampak Sosial Terhadap masyarakat
  1. Kerukunan
Permasalahan sampah dapat berkaitan dengan nilai kerukunan, atau sebaliknya justru dapat menambah kerukunan. Orang yang sering membuang sampah di sekitar tempat tinggalnya dan mencemari ligkungan dapat menimbulkan ketidaksenangan tetangganya. Hal yang demikian ini dapat menimbulkan keretakan hubungan antara tetangga. Kondisi yang demikian perlu di ubah agar terjadi hal yang sebaliknya, yakni dapat semakin meningkatkan kerukunan.
Misalnya pada awalnya tetangga yang merasa dirugikan melaporkan kepada RT atau yang berwenang. Selanjutnya ketua RT pejabat memanggil warganya untuk bermusyawarah dan mengadakan penyuluhan kebersihan. Akhirnya perlu diadakan gotong royong melakukan pembersihan lingkungan agar setia warga merasa bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungannya.
  1. Kesanggupan
Setiap warga hendaknya memiliki kesanggupan untuk menempatkan sampah pada tempatnya, memisahkan sampah yang terurai dan yang tidak teruai, menjaga kebersihan lingkungannya, dan tidak membuang sampah yang tergolong bahan beracun dan berbahaya (B3) ke sembaranga tempat. Pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan yang sulit dilakukan, juga bukan merupakan pekerjaan yang mustahil untuk dilakukan. Maka yang dipentingkan adalah kesadaran dan kesanggupan.
  1. C.    Usaha Pengendalian Sampah
Untuk menangani permasalahan sampah secara menyeluruh perlu dilakukan alternatif pengolahan yang benar. Teknologi landfill yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah lingkungan akibat sampah, justru memberikan permasalahan lingkungan yang baru. Kerusakan tanah, air tanah, dan air permukaan sekitar akibat air lindi, sudah mencapai tahap yang membahayakan kesehatan masyarakat, khususnya dari segi sanitasi lingkungan.
Gambaran yang paling mendasar dari penerapan teknologi lahan urug saniter (sanitary landfill) adalah kebutuhan lahan dalam jumlah yang cukup luas untuk tiap satuan volume sampah yang akan diolah. Teknologi ini memang direncanakan untuk suatu kota yang memiliki lahan dalam jumlah yang luas dan murah. Pada kenyataannya, lahan di berbagai kota besar di Indonesia dapat dikatakan sangat terbatas dan dengan harga yang tinggi pula. Dalam hal ini, penerapan lahan urug saniter sangatlah tidak sesuai.
Berdasarkan pertimbangan di atas, dapat diperkirakan bahwa teknologi yang paling tepat untuk pemecahan masalah di atas, adalah teknologi pemusnahan sampah yang hemat dalam penggunaan lahan. Konsep utama dalam pemusnahan sampah selaku buangan padat adalah reduksi volume secara maksimum. Salah satu teknologi yang dapat menjawab tantangan tersebut adalah teknologi pembakaran yang terkontrol atau insinerasi, dengan menggunakan insinerator.
Teknologi insinerasi membutuhkan luas lahan yang lebih hemat, dan disertai dengan reduksi volume residu yang tersisa ( fly ash dan bottom ash ) dibandingkan dengan volume sampah semula.
Ternyata pelaksanaan teknologi ini justru lebih banyak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan berupa pencemaran udara. Produk pembakaran yang terbentuk berupa gas buang COx, NOx, SOx, partikulat, dioksin, furan, dan logam berat yang dilepaskan ke atmosfer harus dipertimbangkan. Selain itu proses insinerator menghasilakan Dioxin yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, misalnya kanker, sistem kekebalan, reproduksi, dan masalah pertumbuhan.
Global Anti-Incenatot Alliance (GAIA) juga menyebutkan bahwa insinerator juga merupakan sumber utama pencemaran Merkuri. Merkuri merupakan racun saraf yang sangat kuat, yang mengganggu sistem motorik, sistem panca indera dan kerja sistem kesadaran.
Belajar dari kegagalan program pengolahan sampah di atas, maka paradigma penanganan sampah sebagai suatu produk yang tidak lagi bermanfaat dan cenderung untuk dibuang begitu saja harus diubah. Produksi Bersih (Clean Production) merupakan salah satu pendekatan untuk merancang ulang industri yang bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produk-produk samping yang berbahaya, mengurangi polusi secara keseluruhan, dan menciptakan produk-produk dan limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologis.
  1. D.      Cara Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan , pengangkutan , pemrosesan , pendaur-ulangan , atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam . Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat , cair , gas , atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing masing jenis zat.
Pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Dari sudut pandang kesehatan lingkungan, pengelolaan sampah dipandang baik jika sampah tersebut tidak menjadi media berkembang biaknya bibit penyakit serta sampah tersebut tidak menjadi medium perantara menyebarluasnya suatu penyakit. Syarat lainnya yang harus dipenuhi, yaitu tidak mencemari udara, air dan tanah, tidak menimbulkan bau (tidak mengganggu nilai estetis), tidak menimbulkan kebakaran dan yang lainnya
Beberapa cara untuk mengelola sampah, antara lain dengan cara :
  1. Penimbunan darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan , lubang bekas pertambangan , atau lubang-lubang dalam. Sebuah situs penimbunan darat yang di desain dan dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang higienis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yang tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan , diantaranya angin berbau sampah , menarik berkumpulnya hama , dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbondioksida yang juga sangat berbahaya.
Karakter desain dari penimbunan darat yang modern diantaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya , dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang terpasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
  1. Pembakaran/pengkremasian
Pembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah. Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yang melibatkan temperatur tinggi biasa disebut “Perlakuan panas”. kremasi merubah sampah menjadi panas, gas, uap dan abu. Pengkremasian dilakukan oleh perorangan atau oleh industri dalam skala besar. Hal ini bisa dilakukan untuk sampah padat , cair maupun gas. Pengkremasian dikenal sebagai cara yang praktis untuk membuang beberapa jenis sampah berbahaya, contohnya sampah medis (sampah biologis). Pengkremasian adalah metode yang kontroversial karena menghasilkan polusi udara.
Pengkremasian biasa dilakukan di negara seperti jepang dimana tanah begitu terbatas, karena fasilitas ini tidak membutuhkan lahan seluas penimbunan darat. Sampah menjadi energi atau energi dari sampah adalah terminologi untuk menjelaskan sampah yang dibakar dalam tungku dan boiler guna menghasilkan panas/uap/listrik. Pembakaran pada alat kremasi tidaklah selalu sempurna , ada keluhan adanya polusi mikro dari emisi gas yang keluar dari cerobongnya. Perhatian lebih diarahkan pada zat dioxin yang kemungkinan dihasilkan di dalam pembakaran dan mencemari lingkungan sekitar pembakaran. Dilain pihak , pengkremasian seperti ini dianggap positif  karena menghasilkan listrik , contoh di Indonesia adalah rencana PLTSa Gede Bage di sekitar kota Bandung.
  1. Metode Daur-ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang , pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. Metode daur ulang ini terbagi atas :
  1. Pengolahan kembali secara fisik

Baja di buang , dipilih dan digunakan kembali
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang , yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang , contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminum , kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET , botol kaca , kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.Daur ulang dari produk yang kompleks seperti komputer atau mobil lebih susah, karena bagian-bagiannya harus diurai dan dikelompokan menurut jenis bahannya.
  1. Pengolahan biologis ( pengkomposan )
                                 Pengkomposan
Material sampah organik , seperti zat tanaman , sisa makanan atau kertas , bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
Contoh dari pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada, dimana sampah organik rumah tangga , seperti sampah dapur dan potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di komposkan.
  1. Pemulihan energi

Komponen pencernaan Anaerobik di pabrik Lübeck mechanical biological treatment di Jerman, 2007
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daur ulang melalui cara “perlakuan panas” bervariasi mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakukan panas yang berhubungan , dimana sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada tekanan tinggi.
  1. Metode penghindaran dan pengurangan ( Minimalisasi sampah )
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk , atau dikenal juga dengan “pengurangan sampah”. Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai , memperbaiki barang yang rusak , mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tissue), dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).


BAB III
PENUTUP
  1. A.    Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Solusi yang diterapkan dalam hal sistem penanganan sampah sangat memerlukan dukungan dan komitmen pemerintah. Tanpa kedua hal tersebut, sistem penanganan sampah tidak akan lagi berkesinambungan.
  1. B.     saran
Sudah saatnya masyarakat dididik untuk bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah secara sederhana. Masyarakat harus sadar bahwa sampah jika dikelola dengan baik selain mempunyai nilai jual juga menjaga lingkungan bersih dan aman dari polusi. Demikian pula pengembangan sumber daya manusia (SDM). Mengubah budaya masyarakat soal sampah bukan hal gampang. Tanpa ada transformasi pengetahuan, pemahaman, kampanye yang kencang. Ini tak bisa dilakukan oleh pejabat setingkat Kepala Dinas seperti terjadi sekarang. Itu harus melibatkan dinas pendidikan dan kebudayaan, departemen agama, dan mungkin Depkominfo.

http://faridillah.wordpress.com

Hutan

 HUTAN

BAB I
PENDAHULUAN
  1. A.           Latar Belakang
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan merupakan sistem penggunaan lahan yang tertutup dan tidak ada campur tangan manusia, masuknya kepentingan manusia secara terbatas seperti pengambilan hasil hutan untuk subsistem tidak mengganggu hutan dan fungsi hutan. Tekanan penduduk dan tekanan ekonomi yang semakin besar, mengakibatkan pengambilan hasil hutan semakin intensif (penebangan kayu). Penebangan hutan juga dilakukan untuk kepentingan yang lain, misalnya untuk mengubah menjadi ladang pertanian atau perkebunan. Akibat dari gangguan-gangguan hutan tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan fungsi hutan. Perubahan-perubahan tersebut lebih menekankan kearah fungsi ekonomi dengan mengabaikan fungsi sosial atau fungsi ekologis.
Konsep pengelolaan hutan secara bijaksana, harus mengembalikan fungsi hutan secara menyeluruh (fungsi ekologis, fungsi sosial dan fungsi ekonomi) dengan lebih menekankan kepada peran pemerintah, peran masyarakat dan peran swasta. Langkah- langkah yang sinergi dari ke tiga komponen (pemerintah, masyarakat dan swasta) akan mewujudkan fungsi hutan secara menyeluruh yang menciptakan pengamanan dan pelestarian hutan.
Perkembangan pembangunan kehutanan pada masa lalu, telah mengubah banyak wajah hutan Indonesia. Kebakaran hutan, penebangan liar, perladangan berpindah, dan penurunan keragaman hayati adalah cerita yang melekat pada hutan Indonesia. Fenomena-fenomena tersebut telah mempengaruhi cerita bangsa dalam kehidupan masyarakat Internasional. Kerusakan yang terjadi terhadap salah satu ekosistem dapat  menimbulkan dampak lanjutan bagi aliran antar ekosistem maupun ekosistem lain di sekitarnya. Khusus bagi komunitas bakau/mangrove dan lamun, gangguan yang parah akibat kegiatan manusia berarti kerusakan dan musnahnya ekosistem. Kerusakan hutan dipicu oleh kebutuhan manusia yang semakin banyak dan berkembang, sehingga terjadi hal-hal yang dapat merusak hutan Indonesia.
  1. B.            Rumusan Masalah
  1. Dapatkah anda menjelaskan tentang pengertian hutan ?
  2. Kenapa hutan di Indonesia menjadi gundul?
  3. Apa yang mengakibatkan kerusakan hutan ?
  4. Bagaimanakah cara kita menanggulangi masalah kerusakan hutan ?
  1. C.           Tujuan
Penulisan Makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca pada umumnya dan sebagai bahan pembelajaran serta pengajaran bagi penulis pada khusunya  yang  berkaitan dengan pendidikan mengenai lingkungan hidup.
Permasalahan yang ada disekitar kita, memaksa kita untuk mampu menyelesaikannya dengan baik. Makalah ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut karena penulis juga menjelaskan kejadian-kejadian kongkrit yang ada di negara kita.
BAB II
PEMBAHASAN
  1. A.           Hutan
Hutan tidak hanya bermanfaat bagi spesies hewan, spesies tumbuhan, atau kelompok etnik tertentu yang meninggalinya saja. Setidaknya ada tiga manfaat hutan yang berpengaruh global terhadap bumi sebagai habitat yang lebih luas. Tiga manfaat tersebut adalah: hutan sebagai tempat resapan air; hutan sebagai payung raksasa; hutan sebagai paru-paru dunia; dan hutan sebagai-wadah-kebutuhan-primer.
Hutan tidak hanya bermanfaat bagi spesies hewan, spesies tumbuhan, atau kelompok etnik tertentu yang meninggalinya saja. Setidaknya ada tiga manfaat hutan yang berpengaruh global terhadap bumi sebagai habitat yang lebih luas. Tiga manfaat tersebut adalah: hutan sebagai tempat resapan air; hutan sebagai payung raksasa; hutan sebagai paru-paru dunia; dan hutan sebagai-wadah-kebutuhan-primer.
Sebagai tempat resapan air, hutan merupakan daerah penahan dan area resapan air yang efektif. Banyaknya lapisan humus yang berporipori dan banyaknya akar yang berfungsi menahan tanah, mengotimalkan fungsi hutan sebagai area penahan dan resapan air tersebut.           Kerusakan hutan bisa menyebabkan terganggunya fungsi hutan sebagai penahan air. Daerah dan habitat sekitar hutan yang rusak itupun sewaktu-waktu bisa ditenggelamkan banjir. Selain itu, kerusakan hutanpun akan membuat fungsi hutan sebagai area resapan terganggu. Ketiadaan area resapan ini bisa menimbulkan kelangkaan air yang bersih dan higienis, atau air siappakai. Selain fungsinya sebagai tempat resapan air, hutan berfungsi pula sebagai ‘payung raksasa’. Rapatnya jarak antara tetumbuhan satu dengan tumbuhan lainnya, juga rata-rata tinggi pohon di segenap lokasinya, berguna untuk melindungi permukaan tanah dari derasnya air hujan.
Tanpa ‘payung raksasa’ ini, lahan gembur yang menerima curah hujan tinggi lambat laun akan terkikis dan mengalami erosi. Maka, dengan begitu, daerah-daerah sekitarnyapun akan rentan terhadap bahaya longsor. Jika manfaat hutan sebagai daerah resapan terkait dengan keseimbangan kondisi air, bila fungsinya sebagai ‘payung raksasa’ terkait dengan kondisi tanah permukaan, maka sebagai ‘paru-paru dunia’ hutanpun ‘bertanggung-jawab’ atas keseimbangan suhu dan iklim.
Melihat lokasinya, hutan bumi terbagi dalam tiga kelompok besar: hutan tropis, hutan subtropis (temperate), dan hutan boreal. Brazil dan Indonesia adalah negara dengan hektaran hutan tropis terluas di dunia. Luas lahan hutan Indonesia sendiri adalah 140,3 juta Ha, dengan rincian: 30,8 juta Ha hutan lindung; 18,8 juta Ha cagar alam dan taman nasional; 64,3 juta Ha hutan produksi; 26,6 juta Ha hutan yang dialokasikan untuk dikonversi menjadi lahan pertanian, perumahan, transmigrasi dan lain sebagainya. Dari data dan rincian tersebut, berarti sekitar 54% dari total luas daratan negara kita adalah hutan.
  1. B.            Fungsi Hutan

Kerusakan yang terjadi terhadap salah satu ekosistem dapat menimbulkan dampak lanjutan bagi aliran antar ekosistem maupun ekosistem lain di sekitarnya. Kerusakan hutan dipicu oleh kebutuhan manusia yang semakin banyak dan berkembang, sehingga terjadi hal-hal yang dapat merusak hutan Indonesia Pengelolaan hutan sangat penting demi pengawetan maupun pelestariannya karena banyaknya fungsi hutan seperti berikut ini:
  1. Mencegah erosi; dengan adanya hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan tanah, dan dapat diserap oleh akar tanaman.
  2. Sumber ekonomi; melalui penyediaan kayu, getah, bunga, hewan, dan sebagainya.
  3. Sumber plasma nutfah; keanekaragaman hewan dan tumbuhan di hutan memungkinkan diperolehnya keanekaragaman gen.
  4. Menjaga keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau.
Dengan terbentuknya humus di hutan, tanah menjadi gembur. Tanah yang gembur mampu menahan air hujan sehingga meresap ke dalam tanah, resapan air akan ditahan oleh akar-akar pohon. Dengan demikian, di musim hujan air tidak berlebihan, sedangkan di musim
kemarau, danau, sungai, sumur dan sebagainya tidak kekurangan air. Dalam mengeksploitasi sumber daya tumbuhan, khususnya hutan, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena (tebang habis).
  2. Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan terencana dengan sistem tebang pilih (penebangan selektif). Artinya, pohon yang ditebang adalah pohon yang sudah tua dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan.
  3. Cara penebangannya pun harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-pohon muda di sekitarnya.
  4. Melakukan reboisasi (reforestasi), yaitu menghutankan kembali hutan yang sudah terlanjur rusak.
  5. Melaksanakan aforestasi, yaitu menghutankan daerah yang bukan hutan untuk mengganti daerah hutan yang digunakan untuk keperluan lain.
  6. Mencegah kebakaran hutan
  1. C.           Kerusakan Hutan

Kerusakan hutan adalah kegiatan pembalakan hutan, merupakan kegiatan yang merusak terhadap kondisi hutan setelah penebangan, karena di luar dari perencanaan yang telah ada. Kerusakan hutan kita dipicu oleh tingginya permintaan pasar dunia terhadap kayu, meluasnya konversi hutan menjadi perkebunan sawit, korupsi dan tidak ada pengakuan terhadap hak rakyat dalam pengelolaan hutan. Kerusakan hutan berdampak negatif dan positif.
Hutan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sebagian besar rakyat Indonesia, karena hutan memberikan sumber kehidupan bagi kita semua. Hutan menghasilkan air dan oksigen sebagai komponen yang yang sangat diperlukan bagi kehidupan umat manusia. Demikian juga dengan hasil hutan lainnya memberikan berbagai manfaat bagi kehidupan masyarakat. Kebutuhan manusia yang semakin banyak dan berkembang, Kerusakan hutan dipicu oleh sehingga terjadi hal-hal yang dapat merusak hutan Indonesia.
Deskripsi Kerusakan Hutan
Kerusakan hutan adalah kegiatan pembalakan hutan, merupakan kegiatan yang merusak terhadap kondisi hutan setelah penebangan, karena di luar dari perencanaan yang telah ada. Kerusakan hutan Indonesia dipicu oleh tingginya permintaan pasar dunia terhadap kayu, meluasnya konversi hutan menjadi perkebunan sawit, korupsi dan tidak ada pengakuan terhadap hak rakyat dalam pengelolaan hutan. Kerusakan hutan berdampak negatif dan dan positif.
Faktor-faktor yang menyebabkan kerusakan hutan antara lain :
a. Kerusakan hutan karena perbuatan manusia secara sengaja.
b. Kerusakan hutan karena hewan dan lingkungan.
c. Kerusakan hutan karena serangan hama dan penyakit.
Kerusakan hutan dipicu oleh kebutuhan manusia yang semakin banyak dan berkembang, sehingga terjadi hal-hal yang dapat merusak hutan Indonesia antara lain:
  1. Penebangan hutan tanpa perhitungan dapat mengurangi fungsi hutan sebagai penahan air.
Penebangan hutan akan berakibat pada kelangsungan daur hidrologi dan menyebabkan humus cepat hilang. Dengan demikian kemampuan tanah untuk menyimpan air berkurang. Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan langsung mengalir, hanya sebagian kecil yang meresap ke dalam tanah. Tanah hutan yang miring akan tererosi, khususnya pada bagian yang subur, sehingga menjadi tanah yang tandus. Bila musim penghujan tiba akan menimbulkan banjir, dan pada musim kemarau mata air menjadi kering karena tidak ada air tanah. Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadi banjir dan erosi. Akibat lainnya adalah harimau, babi hutan, ular dan binatang buas lainnya menuju ke permukiman manusia.
Salah satu sebab utama perusakan hutan adalah penebangan hutan. Banyak tipe kayu yang digunakan untuk perabotan, lantai, dan konstruksi diambil dari hutan tropis di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Dengan membeli produk kayu tertentu, orang-orang di daerah seperti Amerika Serikat secara langsung membantu perusakan hutan hujan. Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan adalah kebakaran hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk mengembalikannya menjadi hutan kembali.PENDIDIKAN LINGKUNGAN
  1. Kebakaran hutan
Hal-hal yang sering menjadi penyebab kebakaran hutan antara lain sebagai berikut:
  1. Musim kemarau yang sangat panjang.
  2. Meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.
  3. Pembuatan arang di hutan.
  4. Membuang puntung rokok sembarangan di hutan.
Penyebab kebakaran hutan, antara lain:
  • Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
  • Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok secara sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan.
  • Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.
  • Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
  • Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.
Dampak yang ditimbulkan dari kebakaran liar antara lain:
  1. Menyebarkan emisi gas karbon dioksida ke atmosfer.
  2. Terbunuhnya satwa liar dan musnahnya tanaman baik karena kebakaran, terjebak asap atau rusaknya habitat. Kebakaran juga dapat menyebabkan banyak spesies endemik/khas di suatu daerah turut punah sebelum sempat dikenali/diteliti.
  3. Menyebabkan banjir selama beberapa minggu di saat musim hujan dan kekeringan di saat musim kemarau.
  4. Kekeringan yang ditimbulkan dapat menyebabkan terhambatnya jalur pengangkutan lewat sungai dan menyebabkan kelaparan di daerah-daerah terpencil.
  5. Musnahnya bahan baku industri perkayuan, mebel/furniture. Lebih jauh lagi hal ini dapat mengakibatkan perusahaan perkayuan terpaksa ditutup karena kurangnya bahan baku dan puluhan ribu pekerja menjadi penganggur/kehilangan pekerjaan.
  6. Meningkatnya jumlah penderita penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan kanker paru-paru. Hal ini bisa menyebabkan kematian bagi penderita berusia lanjut dan anakanak. Polusi asap ini juga bisa menambah parah penyakit para penderita TBC/asma.
  7. Penambangan liar
Aktivitas seperti penambangan di hutan dapat menyebabkan kerusakan permanen. Aktivitas penambangan dapat menimbulkan dampak yang besar, tidak hanya pada kawasan penambangan tapi juga wilayah disekitarnya, termasuk wilayah hilir dan pesisir dimana limbah penambangan dialirkan. Tidak hanya itu, sisa-sisa hasil penambangan dapat merusak ekosistem di dalam hutan dan merusak keseimbangan alam.
  1. Perburuan liar
Perburuan, meskipun hanya mengancam sebagian kecil dari spesies yang ada, sangat berpengaruh kepada keberadaan spesiesspesies yang langka dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Gajah, kijang kuning (Muntiacus muntjak) dan rusa (Cervus unicolor) merupakan contoh satwa yang sering diburu orang.
  1. D.           Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah Indonesia melalui keputusan bersama Departemen Kehutanan dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan sejak tahun 2001 telah mengeluarkan larangan ekspor kayu bulat (log) dan bahan baku serpih. Selain itu, Pemerintah juga telah berkomitmen untuk melakukan pemberantasan illegal logging dan juga melakukan rehabilitasi hutan melalui Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) yang diharapkan di tahun 2008 akan dihutankan kembali areal seluas tiga juta hektar.
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
  1. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
  2. Menerbitkan UU No. 23 Tahun 1997, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
  3. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
  4. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya:
a)      Menanggulangi kasus pencemaran.
b)      Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
c)      Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
  1. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
Berangkat dari kompleksnya faktor penyebab kerusakan hutan di Indonesia dibutuhkan solusi yang cepat dan tepat, untuk menyatukan visi dan misi seluruh stakeholders dalam menjaga eksistensi hutan di negara ini. Jeda penebangan hutan atau Moratorium Logging adalah suatu metode pembekuan atau penghentian sementara seluruh aktifitas penebangan kayu skala besar (skala industri) untuk sementara waktu tertentu sampai sebuah kondisi yang diinginkan tercapai. Lama atau masa diberlakukannya moratorium biasanya ditentukan oleh berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi tersebut (Hardiman dalam Hutan Hancur, Moratorium Manjur).
Sebagai langkah awal dalam pencegahan kerusakan hutan nasional, metode ini dapat dilaksanakan oleh berbagai pihak. Bentuknya dapat berupa reformasi hutan yang dilaksanakan oleh semua pihak sebgai bentuk partisipasi pemerintah, privat, dan masyarakat dalam melindungi hutan dari kerusakan. Moratorium Logging dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, berikut adalah gambaran manfaat yang dapat diterima oleh stakeholders bila jeda penebangan hutan dilaksanakan saat ini:
Pemerintah mendapatkan manfaat berupa jangka waktu dalam melakukan restrukturisasi dan renasionalisasi industri olahan kayu nasional, mengkoreksi over kapasitas yang dihasilkan oleh indsutri kayu, serta mengatur hak-hak pemberdayaan sumber daya hutan, dan melakukan pengawasan illegal logging bersama sector private dan masyarakat.
Private/investor mendapatkan keuntungan dengan meningkatnya harga kayu di pasaran, sumber daya (kayu) kembali terjamin keberadaannya, serta meningkatkan efisiensi pemakaian bahan kayu dan membangun hutan-hutan tanamannya sendiri.
Masyarakat mendapatkan keuntungan dengan kembali hijaunya hutan disekeliling lingkungan tinggal mereka, serta dapat terhindar dari potensi bencana akibat kerusakan hutan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
  1. A.           Kesimpulan
Model pengelolaan hutan dalam jangka menengah dan jangka panjang dilakukan dengan membuat Master Plan Pengelolaan Hutan, yang proses penyusunannya melibatkan semua unsur terkait (Pemerintah daerah, masyarakat dan perhutani). Master plan pengelolaan hutan penyusunannya didasarkan pada sistem Social Forestry, dengan harapan dapat mewujudkan: pengamanan hutan secara berkesinambungan, menjaga pelestarian hutan dan peran hutan sebagai penyeimbang lingkungan.
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kerusakan hutan adalah kegiatan pembalakan hutan, merupakan kegiatan yang merusak kondisi hutan setelah penebangan, karena di luar dari perencanaan yang telah ada. Kerusakan hutan kita dipicu oleh tingginya permintaan pasar dunia terhadap kayu, meluasnya konversi hutan menjadi perkebunan sawit, korupsi dan tidak ada pengakuan terhadap hak rakyat dalam pengelolaan hutan.
Kerusakan hutan telah menimbulkan perubahan kandungan hara dalam tanah dan hilangnya lapisan atas tanah yang mendorong erosi permukaan dan membawa hara penting bagi pertumbuhan tegakan. Terbukanya tajuk iokut menunjang segara habisnya lapisan atas tanah yang subur dan membawa serasah sebagai pelindung sekaligus simpanan hara sebelum terjadinya dekomposisi oleh organisme tanah. Terjadinya kerusakan hutan, apabila terjadi perubahan.yang menganggu fungsi hutan yang berdampak negatif, misalnya: adanya pembalakan liar (illegal logging) menyebabkan terjadinya hutan gundul, banjir, tanah lonsor, kehidupan masyarakat terganggu akibat hutan yang jadi tumpuhan hidup dan kehidupanya tidak berarti lagi serta kesulitan dalam memenuhi ekonominya.
  1. B. Saran
Konsep pengelolaan hutan secara bijaksana, harus mengembalikan fungsi hutan secara menyeluruh (fungsi ekologis, fungsi sosial dan fungsi ekonomi) dengan lebih menekankan kepada peran pemerintah, peran masyarakat dan peran swasta. Langkah- langkah yang sinergi dari ke tiga komponen (pemerintah, masyarakat dan swasta) akan mewujudkan fungsi hutan secara menyeluruh yang menciptakan pengamanan dan pelestarian hutan. 
DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 1992. Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia 1992: 20 tahun Setelah Stockholm. (http://rudyct.com/PPS702- ipb/08234/nuraini_soleiman.htm, diakses 2 Desember 2009).
Kumar, A.D. 1986. Environmental Chemistry. India: Mohender Singh Sejwal.
Manahan, S.B. 1983. Environmental Chemistry. Boston: Willard Grant Press.
Rahardjo, S., Dina, L., dan Suyono. 2006. Pengendalian Dampak Lingkungan. Surabaya: Penerbit Airlangga.
Soemarwoto, O. 1994. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Bandung: Djambatan, 365 hal.
Soeriaatmadja, R. E. 1989. Ilmu Lingkungan. Bandung: Penerbit ITB. 133 hal.
http://faridillah.wordpress.com

SUNGAI SONG KABUPATEN TULUNGAGUNG

Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrokhim
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadiratalloh SWT atas limpahan rahmat serta riddhanya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis yang berjudul “SUSUR KALI SONG ”.
Tersusunnya karya tulis ini tidak lepas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu sudah seharusnya ucapan terimakasih kami sampaikan kepada : Teman-teman yang sudah membantu menyelesaikan tugas ini menjadi lebih cepat selesai.
Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyempurnakan karya tulis ini. Namun kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan.
Semoga karya tulis ini sangat bermanfaat bagi pembaca.

Penyusun
KARYA TULIS
“ SUSUR KALI SONG “






Disusun oleh :

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UPTD SMA NEGERI 1 Maja MAJALENGKA
KELAS XI IPA 1 TAHUN PELAJARAN 2012/2013

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Pembatasan Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Apakah yang dimaksud Sungai
2.2 Macam-macam sungai
2.3 Sungai Song /Kali Song
2.4 Manfaat Kali Song
2.5 TragediSekitar Kali Song
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
LAMPIRAN FOTO


BAB 1
PENDAHULUAN

2.1 LATAR BELAKANG
Banyak masyarakat tahu bahwa di lingkungan yang mereka tempati perlu adanya pelestarian area sekitar sungai. Kerusakan lingkungan dimana mana. Terjadi karena ulah manusia dan alam sekitarnya.
Karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya sungai terhadap kehidupan sehari- hari, banyak masyarakat menggunakan sungai untuk tempat pembuangan.
Kenyataan sekarang bagaimana? Banyak banjir dimana-mana yang diakibatkan oleh meluapnya sungai.
Seharusnya bagaimana sikap masyarakat?
1. Masyarakat harus peduli
2. Pemerintah dan masayarakat bekerjasama untuk menanggulanginya.
3. Kerjasama antar pengurus lingkungan sekitar juga harus terjalin.


2.2 PEMBATASAN MASALAH
Dalam tulisan ini dibatasi pada masalah banyaknya factor penyebab banjir. Banjir disebabkan oleh ulah manusia yang disengaja maupun yang tidak disengaja, seperti membuang sampah pada sungai yang menyebabkan tersumbatnya aliran sungai.

2.3 RUMUSAN MASALAH
Dari permasalahan tersebut dapat dirumusakan sebagai berikut:
a. Apakah yang dimaksud sungai Song?
b. Bagaimanakah masyarakat memanfaatkan Sungai Song?
c. Bagaimanakah keadaan Sungai Song?

2.4 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui keadaan Sungai Song.
b. Untuk mengetahui bagaimana masyarakat memanfaatkan Sungai Song
c. Untuk mengtehui keadaan Sungai Song.


2.5 MANFAAT PENELITIAN
a. Manfaat bagi siswa:
Siswa dapat mengetahui tentang adanya kali song yang berada di dataran tinggi.
b. Manfaat bagi guru/sekolah:
Dapat mengetahui seberapa besar pengetahuan anak yang dididiknya selama ini.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Apakah yang dimaksud Sungai?
Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut. Daerah aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh punggungpunggung bukit yang menampung air hujan dan mengalirkannya melalui saluran air, dan kemudian berkumpul menuju suatu muara sungai, laut, danau atau waduk.
Pada daerah aliran sungai terdapat berbagai macam penggunaan lahan, misalnya hutan, lahan pertanian, pedesaan dan jalan. Dengan demikian DAS mempunyai berbagai fungsi sehingga perlu dikelola.
Pengelolaan DAS merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, petani dan pemerintah untuk memperbaiki keadaan lahan dan ketersediaan air secara terintegrasi di dalam suatu DAS. Dari namanya, 'DAS' menggambarkan bahwa 'sungai' atau 'air' erupakan faktor yang sangat penting dalam pengelolaan DAS karena air menunjang kehidupan berbagai makhluk hidup di dalamnya.
Macam-macam sungai
Sungai berdasar kankondisi fisiknya akan terbagi menjadi tiga yaitu :
1. Bagian hulu : pada kondis ihulu aliran air deras, batu-batuan juga besar dan erosi yang terjadi adalah erosi vertica lkebawah (air terjun)
2. Bagian tengah : pada bagian inia liran air sudah agak tenang,batu-batuan juga sudah tidak besar lagi dan erusi yang terjad ikesamping / horizontal
3. Pada bagian hilir :pada bagian ini aliran air suda htenang,. Batu-batuan jugas udah berubah menjad ikental / pasir dan sudah jarang terjad ierosi.
Sungai berdasarkan sumberairnya ,dibagi menjadi :
1. Sungai hujan :sungai yang aliran air nya berasal dari air hujan. Contoh : sungai cisadane , sungai Mahakam
2. Sungai gletser :sungai yang terbentuk dari es yang mencair.
3. Sungai campuran:sungai yang aliranairnya berasal dari campuran gletser dan air hujan. Contoh :songaidigual (papua) dan sungai memberano (papua).
Sungai berdasarkan debit aliranairnya :
1. Sungai permanen :sungai yang debitnyas tabil dan tidak dipengaruhi oleh musim. Contoh : Sungai Mahakam , Sungai Barito , Sungai Musi dan Sungai Kapuas.
2. Sungai periodik :sungai yang aliran air nya dipengaruhi oleh musim , meluap ketika musim hujan dan kering ketika musim kering. Contoh : Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane.
3. Sungai Episodik :sungai yang aliranairnya ada hanya di musim penghujan , contoh : Sungai Kasada di Sumba.
2.3 Sungai Song /Kali song
Sungai Song mengalir dari gunung lereng Wilis sampai daerah bagians elatan Kecamatan Pagerwojo. Desa yang dilewati aliran Kali Song adalah DesaKradinan, Desa Pagerwojo, DesaSamai, DesaMulyosari, Desa Segawe . Lebar sungai kurang lebih 10 meter.
Kali Song dialirkan menuju Waduk Wonorejo untuk membantu pembangkit tenaga listrikJ awa– Bali.

2.4 Manfaat Kali Song
Kali Song bermanfaat bagi warga, misalnya untu penambangan batu, tempat wisata, aliran lahan pertanian mencegah banjir.
Batu di Kali Song digunakan untuk sumber penghasilan warga sekitar (gambar 1). Mereka mencari batu tersebut untuk diolah lagi. Selain sumber penghasilan warga sekitar, Kali Song biasanya digunakan untuk tempat pariwisata pada hari libur). Petani juga memenfaatkan Kali Song untuk mengairi sawah mereka (irigasi).Dengan adanya Kali Song juga dapat mencegah terjadinya banjir.

2.5 TragediSekitar Kali Song
Di sekitar Kali Song ada banyaktragedi, namun kami tidak mungkin menceritakan semuanya. Contohtragedi yang adadisekitar Kali Song.
Di desasekitar Kali Song pada tahun 1976 pernah terjadi banjir besar. Air sungai meluap sampai merendam rumah-rumah masyarakat sekitar. Meluapnya air di sebabkan oleh hujan yang terus menerus turun sampai 3 hari. Selain itu di sepanjang tepi Kali Song terdapat sedikit pohon besar. Untuk mencegah hal itu terulang kembali warga menanam pohon besar yang dapat menahan di tepi Kali Song.
Padatahun 2010 ada siswi SMPN 1 Pagerwojo dan guru ngajinya bermain di Kali Song , tepatnya di Desa Samai. Pada saat keduanya asyik bermain air , tiba–tiba guru ngaji itu merasa seperti ditarik sesuatu ketengah sungai. Lalu siswinya berusaha menolong dengan menarik tangan guru ngaji tersebut. Tetapi siswi tersebut juga tertarik oleh arus. Untungnya mereka diselamatkan oleh anak kecil. Akan tetapi sayang, nyawa guru ngaji itu tidak dapat diselamatkan. Yang selamat hanyalah siswi SMPN 1 Pagerwojoitu.

BAB 3
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Sungai Song atau Kali Song merupakan sungai pemasok air terbesar bendungan Wonorejo. Keberadaan air di waduk wonorejo sangat tergantung apda debit air Sunbgai Song. Sehingga pelestarian sumber air di sekitar Sungai Song perlu dijaga.
Keberadaan Sungai Song dapat menghidupi masyarakat sekikytar baik sebagai tambang batu maupun aloran air pertanian. Bahakn sungai ini bias dugunakan untuk tempat wisata.
3.2Saran
Mengingat pentingnya sungai ini bagi masarakat perlu ada kerjasama antara warga sekitar dana pemerintah dalam menjaga debit air Sungai Song.
Penambangan batu dapat merusak ekosistem sungai, sehingga penduduk perlu diberi jalan keluar agar tetap mendapat pebghasilan yang layakl di luar menambang batu



KALI SONG SEBAGAI SUMBER MATA PENCAHARIAN PENDUDUK
(PENAMBANGAN BATU KALI)



SUNGAI SONG MENGALIR KE BENDUNGAN BENDUNGAN WONOREJO

DAFTAR PUSTAKA


1. Saputro, mistoyoedi (selakupetugaspusat kali song), 15 februari 2012, Pagerwojo.
2. Ilmiah ,karyatulis 2009 , melestarikanlingkungan : Gondang.
3. http://kopicethecorner.blogspot.com/

contoh makalah


DAMPAK NEGATIF ROKOK BAGI KESEHATAN

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu berupa Makalah yang berjudul “Bahaya Merokok” dengan sebaik-baiknya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan para pembaca. Kami berharap agar makalah ini bisa membantu dalam menambah pengetahuan mengenai ilmu kimia yang khususnya menyangkut tentang bahaya merokok.

Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Di sini kami senantiasa menunggu kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalahini benar-benar bermanfaat bagi kita semua. Amin.

DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Akibat Rokok Bagi Kesehatan
B. Faktor-Faktor Penyebab Merokok
C. Bahan-Bahan Kimia Yang Terkandung Dalam Rokok
D. Perbedaan Antara Perokok Aktif Dan Pasif

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rokok merupakan hasil dahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan oleh tanaman nicotia tabacum, nicotiana rustica dan spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nicotin dan tar atau bahan tambahan yang dapat menyebabkan gejala yang sangat ketat bila tidak dihentikan, selain dari segi kesehatan, rokok juga mempengaruhi kepribadian rokok sendiri. Biasanya perokok berkepribadian yang kera dan apabila tidak merokok sekali saja maka kelakukannya semakin menjadi-jadi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Sebutkan akibat rokok bagi kesehatan ?
2. Jelaskan faktor penyebab merokok?
3. Sebutkan bahan yang terkandung dalam rokok?
4. Apakah perbedaan perokok aktif dan pasif

C. TUJUAN
1. Untuk menambah wawasan kita mengenai bahaya merokok bagi kesehatan kita
2. Agar kita mengetahui bahan-bahan kimia yang ada / terkandung dalam rokok yang dapat membahayakan kita, bahkan membuat kematian.
BAB II
PEMBAHASAN


A. AKIBAT ROKOK BAGI KESEHATAN
Secara garis besar rokok tembakau berhubungan dengan penyakit jantung melalui:
a. Meningkatkan denyut jantung
b. Meningkatkan vasokontriksi perivel yang menyebabkan naiknya tekanan darah
c. Melepaskan asam lemak dari tempat penyimpanan adi pasa sehingga peredaran lemak bebas, darah meningkat yang menyebabkan arteriosclerosis.
d. Mengurangi pengangkutan oksigen ke dalam jaringan melalui kompetisi dengan kandungan janin.

Akibat Rokok Bagi Janin
a. Merokok sigaret selama kehamilan dapat mengurani bobot lahir bayi
b. Merokok sigaret berkaitan dengan meningkatkan kemungkinan kejadian neonata dan kematian bayi dalam kandungan
c. Meningkatnya kemungkinan terjadinya keguguran

Pengaruh Rokok Pada Ketahanan Tubuh
a. Paparan kronis asap rokok dapat menyebabkan energi limfosis T.
b. Nikotin merupakan komponen immunosubpersitive yang utama baik seluler maupun humoral
c. Efek nikotin terhadap limfosit T. tetap ada meskipun paparan atelah dihentikan
d. Mempengaruhi jumlah limfosit T. dan rendahnya rasio CDA / SDB
e. Mempengaruhi fungsi dan bentuk sel-sel inflam makrofag.

Jenis-Jenis Penyakit Akibat Merokok
a. Bronkitis khonik
b. Tukak lambung
c. Kanker paru-paru
d. Emphysena
e. Jantung iskemik
f. Stroke



B. FAKTAR PENYEBAB MEROKOK
1. Faktor Individu atau perorangan :
a. Adanya kepercayaan bahwa rokok dapat mengatasi semua persoalan
b. Bagi generasi muda adanya tekanan kelompok sebaya untuk dapat diterima / diakui dalam kelompoknya.
c. Sebagai pernyataan tidak puas terhadap sistem atau nilai sosial yang berlaku
d. Sebagai pernyataan sudah dewasa atau ikut zaman (mode)
e. Ingin coba-coba, kurang pengawasan dari orang tua serta beberapa alasan lain.

2. Faktor Lingkungan
a. Tempat tinggal berada di lingkungan peredaran atau pemakaian narkotika, psi katropika, atau zat adiktif lainnya
b. Bersekolah di tempat atau lingkungan yang rawan terhadap obat yang sering di salahgunakan
c. Bergaul dengan para pengedar dan pemakai

C. BAHAN KIMIA YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK
Rokok mengandung + 4000 elemen zat kimia, 1.200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan karena merupakan bahan kimia. Beracun serta 43 dari bahan tersebut merupakan bahan penyebab kanker. Bahan-bahan tersebut antara lain :
1. Tar
Tar merupakan komponen dalam asap rokok ynag tinggal seabgai sisa sesudah dihilangkan nokotin dan tetasan carian yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru dan menyebabkan kanker. Di dalam tar banyak komponen / partikel yang bersifat karsinogenik salah satu diantaranya. Berzopiren, zat kimia lain adalah berbagai senyawa fenol yang bekerja mempercepat aktivisi sel-sel kanker. Di dalam 1 batang rokok menghasilkan 10 – 30 mg tar.
2. Karbonmonoksida (CO)
Merupakan zat yang mengikat hemoglobin dalam darah yang membuat darah tidak mampu meningkat oksigen sehingga oksigen terlepas dari ikatannya. Karbon monoksida berupa gas beracun dan tidak berbau yang menyebabkan pembuluh.

3. Nicotin
Merupakan zat adiktif yang mempengaruhi saraf dan peredaran darah. Zat ini besifat karsinogen. Dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. Nicotin menyebabkan meningkatnya. Nicotin menyebabkan meningkatnya tekanan darah dan mempercepat denyut jantung, namun nikotin tidak menyebabkan ketergantungan fisik tetapi toleransi terhadap kerjanya makin lama makin meningkat. Dalam 1 batang rokok terdapat 2 – 3 mg nikotin.

4. Zat kimia lainnya
Zat kimia antara lain : amoniak, aformaidehida, asetaldehida, hidrogen dan lain-lain zat tersebut menghentikan gerak silia pada saluran pernafasan selama 6 – 8 jam. Sehingga gas menghambat pengeluaran silukus dan fungsi sel-sel silia sehingga menghambat pula eksekusi tar dari dinding sel nafas.





D. PERBEDAAN ANTARA PEROKOK AKTIF DAN PASIF
1. Perokok Aktif
Perokok aktif adalah orang yang aktif merokok serta menghirup udara yng tercemar dari asap rokok yang dihembuskan orang sedang merokok tersebut dalam ruang tertutup maupun terbuka.

2. Perokok Pasif
Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup udara yang tercemar asap ynag dihembuskan oleh orang yang sedang merokok di dalam ruangan tertutup. Kondisi ini mengganggu pernafasan dan menimbulkan akibat yang lebih berat dibanding perokok aktif. Menurut scisenas tahun 2001. 68,5% penduduk dewasa merupakan perokok pasif dan 49% pendudukan merpakan perokok pasif di dalam rumah.


BAB III
PENUTUP



KESIMPULAN
Merokok sangat berbahaya bagi tubuh kit serta orang yang berada di sekitar kita. Selain dari segi kesehatan, rokok juga mempengaruhi kepribadian orang yang merokok itu sendiri. Biasanya perokok berkepribadian yang keras.

SARAN
Mengingat begitu besar bahaya merokok bagi kesehatan, hendaknya perokok aktif harus menghormati perokok pasif. Jika terpaksa ingin merokok janganlah sampai merugikan perokok pasif. Mereka yang tidak merokok ingin hidup sehat, tetapi menjadi perokok pasif karena ulah perokok aktif.

contoh makalah

struktur fungsi sel dan jaringan

 
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Struktur fungsi sel dan jaringan” .Selawat berserta salam kami sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara langsung maupun tidak langsung .
Kami juga menyadari bahwa tugas  makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.










                                                                                                                             
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................     i
Daftar Isi .....................................................................................     ii

BAB I:  Pendahuluan...................................................................    1
A. Latar Belakang...............................................................   1
B.Tujuan.............................................................................   1

BAB II :            Tinjauan Teoritis
A.Struktur Fungsi sel...........................................................     2
1.       Pengertian ...............................................................    2
2.       Struktur sel..............................................................     2
3.       Teori-teori tentang Sel..............................................     5
B.Struktur fungsi jaringan.....................................................      6
1.       Pengertian...............................................................      6
2.       Struktur Jaringan ....................................................      6

BAB III : Penutup
A.      Kesimpulan ............................................................      10
B.      Saran............................................................... ......      10

Daftar Pustaka





         







BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pembuatan makalah didasarkan pada berbagai macam pendapat para ahli diantaranya Max Shultze ,Robert Hooke, Hanstein, Felix Durjadin, Johanes Purkinje, Matthias Schleiden, Robert Brown dan Rudolf Virchow.Makalah ini berisi tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi jaringan.
        Makalah ini dibuat supaya penulis lebih memahami tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi jaringan.Maka dari itu penulis berharap ,Penulis dan pembaca dapat membedakan berbagai macam teori yang akan kami bahas,diantaranya teori-teori Struktur fungsi sel dari para ahli dan buku biologi .
        Selain itu penulis juga berharap makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca dalam mempelajari dan memahami bab-bab ini .

B.      Tujuan
Makalah ini dibuat untuk membahas tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi jaringan yang diungkapkan melalui teori-teori tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi jaringan. menjelaskan semua teori-teori tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi jaringan yakni dilihat dari biologi.










BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.STRUKTUR FUNGSI SEL
1. Pengertian Sel
Sel berasal dari kata latin cella yang berarti ruangan kecil. ukuran sel bermacam-macam dan bentuk sel juga bermacam-macam . meskipun ukuran sel sangat kecil, strukturnya sangat rumit dan masing-masing bagian sel memiliki fungsi khusus. misalnya, mitokondria yang terdapat di dalam sel berfungsi sebagai penghasil energy, sedangkan lisosom berfungsi sebagai pencerna.
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecilyang berdiri sendiri. sel dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi melalui pembelahan sel, dan terhadap rangsangan. sel disebut satuan struktural makhluk hidup. sel juga disebut sebagai satuan fungsional makhluk hidup. perkembangbiakan dilakukan melalui pembelahan sel, pembelahan sel dilakukan baik oleh organisme bersel satu mengadakan pembelahan secara langsung sedangkan sel-sel pada organisme bersel banyak mengalami pembelahan secara mitosis. 
sel mengandung materi genetic,yaitu materi penentun sifat-sifat makhluk hidup. dengan adanya materi genetik, sifat makhluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya.
Gambar 1.1 Sel
2. Struktur Sel
struktur sel dibagi menjadi struktuk sel prokariotik dan eukariotik.
a.       struktur sel prokariotik
semua sel prokariotik mempunyai membram plasma, nukleoid (berupa DNA dan RNA), dan sitoplasma yang mengandung ribosom. sel prokariotik tidak memiliki membram inti. karena tidak mempunyai membram inti maka bahan inti yang berada di dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma.ciri lain dari sel prokariotik adalah tidak memiliki sistem endomembram (membram dalam),sepert reticulum endoplasma dan komplek golgi.selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloropas, namun mempunyai struktur yang berfungsi sama, yaitu mesosom dan kromatofor.adapun sel prokariotik meliputi sebagai berikut:


Gambar 1.2 Sel prokariotik

1.       Dinding sel
dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.

Gambar 1.3 Dinding Sel
2.       Membran plasma
membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lemak dan protein. fungsinya sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan ke dalam sel.

Gambar 1.4 Membran Plasma
3.       sitoplasma
sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim di pergunakan untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel. metabolisme terdiri dari proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.

Gambar 1.5 Sitoplasma

4.       mesosom
pada tempat tertentu, membram plasma melekuk ke dalam membentuk organel yang disebut mesosom. mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. biasanya mesosom terletak dekatb dinding sel yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri. pada membram mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.

Gambar 1.6 Mesosom
5.       ribosom
ribosom merupakan organel tempat berlangsungnya sintesis protein.

Gambar 1.7 Ribosom
6.       DNA
asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, di singkat DNA) merupakan persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik, yakni sifat-sifat yang harus di wariskan kepada keturunannya.

Gambar 1.8 DNA
7.       RNA
asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA) merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. jadi bagian tertentu DNA melakukan transkripsi (mengkopi dir) membentuk .RNA. RNA membawa kode-kode genetik sesuai dengan pesanan DNA. selanjutnya, kode-kode genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.

Gambar 1.9 RNA

b.      Struktur sel eukariotik
perbedaan pokok antara sel prokariotik dan eukariotik adalah sel eukariotik memiliki membram inti, sedangkan sel prokariotik tidak. selain itu sel, eukariotik memiliki sistem endomembram, yakni memiliki organel-organel bermembram seperti retikulum endoplasma, komplek Golgi, mitokondria, dan lisosom. sel eukariotik juga memiliki sentriol, sedangkan sel prokariotik tidak. adapun sel eukariotik meliputi sebagai berikut:              


Gambar 1.10 sel eukariotik
1.       Membran plasma
Membran plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat semi/selektif permeabel, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif. Membran plasma disusun oleh fosfolipid, protein dan kolesterol.

Gambar 1.11 membran plasma
2.       Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup.

Gambar 1.12 Sitoplasma

3.       Nukleus
Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel.Nukleus berdiameter 10 mikrometer .Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk bulat dan oval.

Gambar 1.13 Nukleus

4.       Sentriol
Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan.Pada fase tertentu dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia atau flagela.Sentriol hanya dijumpai pada sel hewan , sedangkan pada sel tumbuhan tidak.

Gambar 1.14 sentriol
5.       Retikulum Endoplasma
Retikulum berasal dari kata Reticular yang berarti anyaman benang atau jala.karena letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma ( endoplasma ),maka disebut sebagai retikulum endoplasma (disingkat RE ).RE hanya dijumpai di dalam sel eukariotik ,baik sel hewan maupun sel tumbuhan .

Gambar 1.15 Retikulum Endoplasma
6.       Ribosom
Ribosom tersusun atas RNA-ribosom ( RNA-r ) dan protein.Ribosom tidak memiliki membran .

Gambar 1.16 ribosom
7.       Kompleks golgi
Kompleks golgi sering disebut golgi saja.Pada sel tumbuhan ,kompleks golgi disebut diktiosom .Organel ini terletak di antara RE dan membran plasma .

Gambar 1.17 Kompleks golgi
8.       Lisosom
Lisosom (lyso =pencernaan ,soma =tubuh ) merupakan membran berbentuk kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim.Enzim ini berfungsi dalam pencernaan intrasel,yaitu mencerna zat-zat yang masuk dalam sel.

Gambar 1.18 lisosom

9.       Badan Mikro
Badan mikro disebut karena ukurannya yang kecil , hanya bergaris tengah 0,3-1,5 mikro meter .B adan mikro  terdiri atas peroksisom dan glioksisom.

Gambar 1.18 Badan mikro

10.   Mitokondria
Mitokondria merupakan penghasil energi ( ATP ) karena berfungsi untuk respirasi . Secara umum dapat dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang . Mitokondria  mempunyai sifat plastis ,artinya bentuknya mudah berubah . Ukurannya seperti bakteri dengan diameter 0,5-1 mikrometer dan panjang 3-10 mikrometer.

Gambar 1.20 mitokondria






11.   Mikrotubulus dan Mikrofilamen
Mikrotubulus merupakan organel berbentuk tabung atau pipa , yang panjangnya 2,5 mikrometer dengan diameter 25 nm.Tabung tabung kecil itu tersusun atas protein yang dikenal sebagai tubulin.
Selain mikrotubulus ,yang juga berperan dalam gerakan sel adalah mikrofilamen. Organel ini berbentuk benang-benang halus ,tipis yang memanjang.Mikrofilamen tersusun atas dua macam protein ,yaitu aktin dan miosin.Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-sel otot ,dan juga membentuk rangka dalam pada sel.Diameter mikrofilamen hanya 5 nm.

Gambar 1.21 mikrotubulus dan mikrofilamen

3. Teori-teori Tentang Sel

          a.     Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil
         pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula).
b.      Hanstein (1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
c.       Felix Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “Sarcode”.
d.      Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma.
e.      Matthias Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada strukturjaringan tumbuhan dan hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel . konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan structural makhluk hidup.
f.        Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma yaitu inti (nucleus).
g.       Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup.
h.      Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla).


B. STRUKTUR  FUNGSI JARINGAN

1. Pengertian Jaringan
                Jaringan adalah gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama dalam suatu ikatan.

2. Struktur Jaringan
                Jaringan penyusun tubuh dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
a.       Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium merupakan jaringan penutup permukaan tubuh, baik permukaan tubuh sebelah luar maupun sebelah dalam. Permukaan sebelah luar yang memiliki jaringan epitelium adalah kulit, sedangkan permukaan sebelah dalam tubuh yang mengandung epitelium adalah permukaan dalam usus, paru-paru, pembuluh darah, dan rongga tubuh, Jaringan epitelium dapat berasal dari perkembangan lapisan ektoderma, mesoderma, atau endoderma.
Nama epitelium sangat erat hubungannya dengan letaknya di dalam tubuh. Epitelium yang melapisi dinding dalam kapiler darah, pembuluh limfa, dan jantung disebut endotelium. Endotelium berasal dari perkembangan laoisan mesoderma. Sedangkan epitelium yang melapisi rongga tubuh, misalnya perikardium, pleura, dan peritoneum disebut mesotelium. Mesotelium juga berasal dari lapisan mesoderma.
Sel-sel epitelium terikat satu dengan lainnya oleh zat pengikat (semen) antarsel, sehingga hamper tidak ada ruangan antarsel. Proses pengeluaran atau pemasukan zat dari dalam atau luar tubuh banyak melalui epitelium,maka sifat permeabilitas darin sel-sel epitel memegang peranan penting dalam pertukaran zat antara lingkungan di luar tubuh dan di dalam tubuh.
Jaringan epitelium dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuknya, serta berdasarkan struktur dan fungsinya.
1.       Epitelium berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuk
Dua kriteria yang digunakan untuk mengklasifikasikan epitelium adalah jumlah lapisan sel dan bentuknya. Berdasarkan jumlah lapisannya, epitelium dapat dibedakan menjadi epitelium sederhana dan epitelium berlapis. Epitelium sederhana adalah epitelium yang sel-selnya hanya selapis. Epitelium berlapis adalah epitelium yang terdiri atas beberapa lapis sel.
2.       Epitelium berdasarkan struktur dan fungsi
Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan epitelium dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan epitelium penutup dan jaringan epitelium kelenjar.
1.       Jaringan epitelium penutup
Jaringan epitelium penutup berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya. Jaringan ini terdapat di permukaan tubuh, permukaan organ, melapisi rongga, atau merupakan lapisan disebelah dalam dari saluran yang ada pada tubuh.
2.       Jaringan Epitelium kelenjar
Jaringan epitelium kelenjar tersusun oleh sel sel khusus yang mampu menghasilkan sekret atau getah cair .Getah cair ini berbeda dengan darah dan cairan antar sel.Berdasarkan cara kelenjar mensekresikan cairannya , kelenjar dibedakan menjadi dua ,yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.


Gambar 2.1 jaringan epitelium
b.      Jaringan Ikat
Ciri khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen intaseluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Dengan demikian, secara garis besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel jaringan ikat dan matriks. Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, serat pada matriks dapat dibedakan menjadi tige jenis, yaitu serat kolagen, elastin, dan retikuler.
Serat kolagen berupa berkas beranekaragam yang berwarna putih. Serat nya mempunyai daya regang yang tinggi denagn elastisitas yang rendah. Kolagen terdapat pada tendon. Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis dari serat kolagen. Seratnya mempunyai elastisitas tinggi. Terdapat pada pembuluh darah.Serat retikuler hamper sama dengan serat kolagen tetapi berukuran lebih kecil. Serat ini berperan dalam menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain.
Bahan dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam hialuronat. Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengah cair, jika kandungan asam hialuronat tinggi, matriks bersifat lentur. Sebalinya, jika kandungan mukopolisakarida sulfatnya tinggi, matriks bersifat kaku. Bahan ini terdapat dalam sendi.
Ada berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai fungsi, antara lain. Fibroblast (mensekresikan protein), makrofag (berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat pembuluh darah), sel tiang (menghasilkan subtansi heparin dan histamine), sel lemak (khusus untuk menyimpan sel lemak), sel darah putih (melawan fatogen dan dapat bergerak bebas).

Gambar 2.2  Jaringan Ikat
                      1.     Jaringan ikat longgar
Susunan seratnya longgar dan memiliki banyak sustansi dasar. Fungsinya anatara lain. Member bentuk organ dalam, misalnya sumsum tulang dan hati. Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya menyelubungi serat otot, melekatkan jaringan dibawah kulit.

Gambar 2.3 jaringan ikat longgar
                2.     Jaringan ikat padat
      Susunan sertnya padat dan memiliki sedikit bahan dasar dan sedikit sel jaringan ikat. Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan ikat padat tak teratur yang terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang, jaringan ikat pada teratur, yang terdapat pada tendon.

Gambar 2.4 Jaringan ikat padat
3.       Jaringan tulang
a.       Tulang rawan ( Kartilago )
Ada tiga jenis tulang rawan yaitu tulang rawan hialin ( memiliki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat), tulang rawan elastin (serat kolagen tidak tersebar danbentuk serat elastic bergelombang), tulang rawan fibrosa(serat kolagen kasar dan tidak teratur, lacuna-lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel-sel kondrosit).

Gambar 2.5 kartilago
b.      Tulang sejati ( Osteon )
Sel tulang disebut osteosit. Osteosit terletak di dalam lacuna. Osteosit dibentuk oleh osteoblas. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks penyusun tulang adalah kolegen dan kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras. Tulang tersusun atas unit-unit yang dinamakan system havers, setiap havers mengandung pembuluh darah. Tulang dibungkus oleh selaput yang disebut periosteum.


Gambar 2.6  Tulang Osteon
c.       Darah
Sel darah meliputi sel darah merah (eretrosit), sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit). Sel darah merah berfungsi untuk mengangkut oksigen, sel darah putih berfungsi untuk melawan benda asing yang masuk kedalam tubuh, sedangkan keeping darah berperan dalam proses pembekuan darah. Sel darah putih terdiri atas monosit, limfosit, eosinofil, basofil, dan neutrofil.

Gambar 2.7 darah
d.      Jaringan adipose
Jaringan adipose adalah jaringan ikat yang terdiri atas sel-sel berukuran besar yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak, disebut juga jaringan lemak. Jaringan ini berfungsi untuk menyimpan lemak sebagai cadangan makanan, mencegah hilangnya panas secara berlebihan dan sebagai pelindung jaringan yang ada di dalamnya. Jaringan ini terdstribusi di bawah kulit, di dalam tulang, rongga perut dan dada.

Gambar 2.8 Jaringan adipose
e.      Jaringan otot
1.       Otot polos
Sel berbentuk gelendong, memiliki satu inti yang terletak dibagian tengah. Kontraksi otot polos tidak di bawah pengaruh kesadaran sehingga disebut otot involunter. Contoh saluran pencernaan, kantong kemih, organ reproduksi, saluran pernapasan.
2.       Otot lurik
Sel berbentuk silinder yang panjang dan tidak bercabang, memiliki banyak inti yang terletak dibagian tepi sel. Kontrasksi otot lurik di bawah kesadaran sehingga di senut otot volunter. Contoh, otot melekat pada rangga.
3.       Otot Jantung
Sel otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium. Memiliki satu atau dua inti sel yang terletak di bagian tengah sel. Kontraksi tidak di bawah pengaruh kesadaran.

Gambar 1.6 Otot polos , otot lurik , otot jantung
4.       Jaringan Saraf
a.       Struktur sel saraf

                              Gambar 1.7 Struktur Saraf

b.      Jenis sel saraf
Neuron sensori (aferen), berfungsi menyampaikan rangsangan dari organ penerima rangsangan (reseptor) kepada system saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
Neuron intermediate, berperan sebagai penghubung implus saraf dari satu neuron ke neuron lain atau dari neuron mororik ke neuron sensorik. 
Neuron motor (eferen), berfungsi mengirimkan implus dari system saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respons tubuh. Pada umumnya, neuron motor menerima implus dari neuron intermediet. Adakalanya implus ditransmisikan dari neuron snsori ke neuron motor.



















BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding disebut sel. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi penyusun dalam rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869) mengadakan perubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden (1804-1881), pakar botani Jerman mengemukakan bahwa tubuh hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel. Robert Brown (1831), seorang biolog Skotlandia menemukan inti (nukleus).
Max Schultze (1825-1874), seorang pakar anatomi mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf Virchow mengatakan sel berasal dari sel “Omnis Cellula Cellula”.Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik dan reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang mati).
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Jaringan komunikasi antara satu sel dengan yang lain menghasilkan suatu koordinasi untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, dan lain-lain pada berbagai jaringan maupun organ.sistem komunikasi ini selain dilakukan oleh sistem saraf, juga dilakukan oleh sistem endokrin,atau bahkan sistem saraf bersama-sama dengan sistem endokrin mengontrol aktivitas organ atau jaringan tubuh.kedua sistem ini saling mengisi secara fungsional yang demikian luar biasa, sehingga unsur-unsur saraf dan endokrin sering dianggap menyusun sistem neuroendokrin.
B.Saran
                Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita dapat mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel dengan jelas . Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara organel-organel tersebut di dalam sel .
• Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
• Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup.



DAFTAR PUSTAKA

Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2004. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (GBPP) Mata Pelajaran Biologi. Depdikbud, Jakarta.
Kirei. 2008. Fisiologi Hewan. http://wikimedia.commons [ 13 Oktober 2010 ]
Yunus, A. 2009. Komunikasi Antar Sel. http://askar.perikanan.umi.com/. [ 13 Oktober 2010 ]
Curtis, Helena ,Bernes , N.Sue.1989.Biology ,fifth edition.Worth Publishers,Inc