struktur fungsi sel dan jaringan
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Struktur fungsi sel dan jaringan” .Selawat berserta salam kami
sanjungkan kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita
dari alam kebodohan ke alam berilmu pengetahuan seperti yang kita
rasakan sekarang.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara langsung maupun tidak langsung .
Kami juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................... i
Daftar Isi ..................................................................................... ii
BAB I: Pendahuluan................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................... 1
B.Tujuan............................................................................. 1
BAB II : Tinjauan Teoritis
A.Struktur Fungsi sel........................................................... 2
1. Pengertian ............................................................... 2
2. Struktur sel.............................................................. 2
3. Teori-teori tentang Sel.............................................. 5
B.Struktur fungsi jaringan..................................................... 6
1. Pengertian............................................................... 6
2. Struktur Jaringan .................................................... 6
BAB III : Penutup
A. Kesimpulan ............................................................ 10
B. Saran............................................................... ...... 10
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembuatan makalah didasarkan pada berbagai macam pendapat para ahli diantaranya Max Shultze ,Robert Hooke, Hanstein, Felix Durjadin, Johanes Purkinje, Matthias Schleiden, Robert Brown dan Rudolf Virchow.Makalah ini berisi tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi jaringan.
Makalah
ini dibuat supaya penulis lebih memahami tentang Struktur fungsi sel
dan struktur fungsi jaringan.Maka dari itu penulis berharap ,Penulis dan
pembaca dapat membedakan berbagai macam teori yang akan kami
bahas,diantaranya teori-teori Struktur fungsi sel dari para ahli dan
buku biologi .
Selain itu penulis juga berharap makalah ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca dalam mempelajari dan memahami bab-bab ini .
B. Tujuan
Makalah
ini dibuat untuk membahas tentang Struktur fungsi sel dan struktur
fungsi jaringan yang diungkapkan melalui teori-teori tentang Struktur
fungsi sel dan struktur fungsi jaringan. menjelaskan semua teori-teori
tentang Struktur fungsi sel dan struktur fungsi jaringan yakni dilihat
dari biologi.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.STRUKTUR FUNGSI SEL
1. Pengertian Sel
Sel berasal dari kata latin cella yang
berarti ruangan kecil. ukuran sel bermacam-macam dan bentuk sel juga
bermacam-macam . meskipun ukuran sel sangat kecil, strukturnya sangat
rumit dan masing-masing bagian sel memiliki fungsi khusus. misalnya,
mitokondria yang terdapat di dalam sel berfungsi sebagai penghasil
energy, sedangkan lisosom berfungsi sebagai pencerna.
Sel
merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan
kehidupan. sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak bisa
dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecilyang berdiri sendiri.
sel dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan respirasi,
perombakan, penyusunan, reproduksi melalui pembelahan sel, dan terhadap
rangsangan. sel disebut satuan struktural makhluk hidup. sel juga
disebut sebagai satuan fungsional makhluk hidup. perkembangbiakan
dilakukan melalui pembelahan sel, pembelahan sel dilakukan baik oleh
organisme bersel satu mengadakan pembelahan secara langsung sedangkan
sel-sel pada organisme bersel banyak mengalami pembelahan secara
mitosis.
sel
mengandung materi genetic,yaitu materi penentun sifat-sifat makhluk
hidup. dengan adanya materi genetik, sifat makhluk hidup dapat
diwariskan kepada keturunannya.
Gambar 1.1 Sel
2. Struktur Sel
struktur sel dibagi menjadi struktuk sel prokariotik dan eukariotik.
a. struktur sel prokariotik
semua
sel prokariotik mempunyai membram plasma, nukleoid (berupa DNA dan
RNA), dan sitoplasma yang mengandung ribosom. sel prokariotik tidak
memiliki membram inti. karena tidak mempunyai membram inti maka bahan
inti yang berada di dalam sel mengadakan kontak langsung dengan
protoplasma.ciri lain dari sel prokariotik adalah tidak memiliki sistem endomembram (membram dalam),sepert reticulum endoplasma dan komplek golgi.selain
itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloropas,
namun mempunyai struktur yang berfungsi sama, yaitu mesosom dan
kromatofor.adapun sel prokariotik meliputi sebagai berikut:
Gambar 1.2 Sel prokariotik
1. Dinding sel
dinding
sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. pada
dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya
molekul-molekul.
Gambar 1.3 Dinding Sel
2. Membran plasma
membran
sel atau membran plasma tersusun atas molekul lemak dan protein.
fungsinya sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di
sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari
dan ke dalam sel.
Gambar 1.4 Membran Plasma
3. sitoplasma
sitoplasma
tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim di
pergunakan untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk
melakukan proses metabolisme sel. metabolisme terdiri dari proses
penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.
Gambar 1.5 Sitoplasma
4. mesosom
pada
tempat tertentu, membram plasma melekuk ke dalam membentuk organel yang
disebut mesosom. mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. biasanya
mesosom terletak dekatb dinding sel yang baru terbentuk pada saat
pembelahan biner sel bakteri. pada membram mesosom terdapat enzim-enzim
pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan
energi.
Gambar 1.6 Mesosom
5. ribosom
ribosom merupakan organel tempat berlangsungnya sintesis protein.
Gambar 1.7 Ribosom
6. DNA
asam
deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, di singkat DNA) merupakan
persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa
nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik, yakni
sifat-sifat yang harus di wariskan kepada keturunannya.
Gambar 1.8 DNA
7. RNA
asam
ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA) merupakan persenyawaan
hasil transkripsi DNA. jadi bagian tertentu DNA melakukan transkripsi
(mengkopi dir) membentuk .RNA. RNA membawa kode-kode genetik sesuai
dengan pesanan DNA. selanjutnya, kode-kode genetik itu akan
diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis
protein.
Gambar 1.9 RNA
b. Struktur sel eukariotik
perbedaan
pokok antara sel prokariotik dan eukariotik adalah sel eukariotik
memiliki membram inti, sedangkan sel prokariotik tidak. selain itu sel,
eukariotik memiliki sistem endomembram, yakni memiliki organel-organel
bermembram seperti retikulum endoplasma, komplek Golgi, mitokondria, dan
lisosom. sel eukariotik juga memiliki sentriol, sedangkan sel
prokariotik tidak. adapun sel eukariotik meliputi sebagai berikut:
Gambar 1.10 sel eukariotik
1. Membran plasma
Membran
plasma membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat semi/selektif
permeabel, berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan
ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif. Membran
plasma disusun oleh fosfolipid, protein dan kolesterol.
Gambar 1.11 membran plasma
2. Sitoplasma
Sitoplasma
merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air dan
zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup.
Gambar 1.12 Sitoplasma
3. Nukleus
Inti
sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada di dalam
sel.Nukleus berdiameter 10 mikrometer .Nukleus biasanya terletak di
tengah sel dan berbentuk bulat dan oval.
Gambar 1.13 Nukleus
4. Sentriol
Sentriol
merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan
pembelahan.Pada fase tertentu dalam daur hidupnya sentriol memiliki
silia atau flagela.Sentriol hanya dijumpai pada sel hewan , sedangkan
pada sel tumbuhan tidak.
Gambar 1.14 sentriol
5. Retikulum Endoplasma
Retikulum
berasal dari kata Reticular yang berarti anyaman benang atau
jala.karena letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma ( endoplasma
),maka disebut sebagai retikulum endoplasma (disingkat RE ).RE hanya
dijumpai di dalam sel eukariotik ,baik sel hewan maupun sel tumbuhan .
Gambar 1.15 Retikulum Endoplasma
6. Ribosom
Ribosom tersusun atas RNA-ribosom ( RNA-r ) dan protein.Ribosom tidak memiliki membran .
Gambar 1.16 ribosom
7. Kompleks golgi
Kompleks
golgi sering disebut golgi saja.Pada sel tumbuhan ,kompleks golgi
disebut diktiosom .Organel ini terletak di antara RE dan membran plasma .
Gambar 1.17 Kompleks golgi
8. Lisosom
Lisosom
(lyso =pencernaan ,soma =tubuh ) merupakan membran berbentuk kantong
kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim.Enzim ini
berfungsi dalam pencernaan intrasel,yaitu mencerna zat-zat yang masuk
dalam sel.
Gambar 1.18 lisosom
9. Badan Mikro
Badan mikro disebut karena ukurannya yang kecil , hanya bergaris tengah 0,3-1,5 mikro meter .B adan mikro terdiri atas peroksisom dan glioksisom.
Gambar 1.18 Badan mikro
10. Mitokondria
Mitokondria
merupakan penghasil energi ( ATP ) karena berfungsi untuk respirasi .
Secara umum dapat dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau
benang . Mitokondria mempunyai
sifat plastis ,artinya bentuknya mudah berubah . Ukurannya seperti
bakteri dengan diameter 0,5-1 mikrometer dan panjang 3-10 mikrometer.
Gambar 1.20 mitokondria
11. Mikrotubulus dan Mikrofilamen
Mikrotubulus
merupakan organel berbentuk tabung atau pipa , yang panjangnya 2,5
mikrometer dengan diameter 25 nm.Tabung tabung kecil itu tersusun atas
protein yang dikenal sebagai tubulin.
Selain
mikrotubulus ,yang juga berperan dalam gerakan sel adalah mikrofilamen.
Organel ini berbentuk benang-benang halus ,tipis yang
memanjang.Mikrofilamen tersusun atas dua macam protein ,yaitu aktin dan
miosin.Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-sel otot ,dan juga
membentuk rangka dalam pada sel.Diameter mikrofilamen hanya 5 nm.
Gambar 1.21 mikrotubulus dan mikrofilamen
3. Teori-teori Tentang Sel
a. Robert Hooke (Inggris, 1665) meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop. Hasil
pengamatannya ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula).
b. Hanstein
(1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang
berongga), tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi)
c. Felix
Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan
menemukan isi dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut
“Sarcode”.
d. Johanes Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma.
e. Matthias
Schleiden (ahli botani) dan Theodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838
menemukan adanya kesamaan yang terdapat pada strukturjaringan tumbuhan dan
hewan. Mereka mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel .
konsep yang diajukan tersebut menunjukkan bahwa sel merupakan satuan
structural makhluk hidup.
f. Robert Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang pada protoplasma yaitu inti (nucleus).
g. Max Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup.
h. Rudolf Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis celulla ex celulla).
B. STRUKTUR FUNGSI JARINGAN
1. Pengertian Jaringan
Jaringan adalah gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama dalam suatu ikatan.
2. Struktur Jaringan
Jaringan
penyusun tubuh dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu jaringan
epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
a. Jaringan Epitelium
Jaringan
epitelium merupakan jaringan penutup permukaan tubuh, baik permukaan
tubuh sebelah luar maupun sebelah dalam. Permukaan sebelah luar yang
memiliki jaringan epitelium adalah kulit, sedangkan permukaan sebelah
dalam tubuh yang mengandung epitelium adalah permukaan dalam usus,
paru-paru, pembuluh darah, dan rongga tubuh, Jaringan epitelium dapat
berasal dari perkembangan lapisan ektoderma, mesoderma, atau endoderma.
Nama
epitelium sangat erat hubungannya dengan letaknya di dalam tubuh.
Epitelium yang melapisi dinding dalam kapiler darah, pembuluh limfa, dan
jantung disebut endotelium. Endotelium berasal dari perkembangan
laoisan mesoderma. Sedangkan epitelium yang melapisi rongga tubuh,
misalnya perikardium, pleura, dan peritoneum disebut mesotelium.
Mesotelium juga berasal dari lapisan mesoderma.
Sel-sel
epitelium terikat satu dengan lainnya oleh zat pengikat (semen)
antarsel, sehingga hamper tidak ada ruangan antarsel. Proses pengeluaran
atau pemasukan zat dari dalam atau luar tubuh banyak melalui
epitelium,maka sifat permeabilitas darin sel-sel epitel memegang peranan
penting dalam pertukaran zat antara lingkungan di luar tubuh dan di
dalam tubuh.
Jaringan epitelium dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuknya, serta berdasarkan struktur dan fungsinya.
1. Epitelium berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuk
Dua
kriteria yang digunakan untuk mengklasifikasikan epitelium adalah
jumlah lapisan sel dan bentuknya. Berdasarkan jumlah lapisannya,
epitelium dapat dibedakan menjadi epitelium sederhana dan epitelium
berlapis. Epitelium sederhana adalah epitelium yang sel-selnya hanya
selapis. Epitelium berlapis adalah epitelium yang terdiri atas beberapa
lapis sel.
2. Epitelium berdasarkan struktur dan fungsi
Berdasarkan
struktur dan fungsinya jaringan epitelium dibedakan menjadi dua, yaitu
jaringan epitelium penutup dan jaringan epitelium kelenjar.
1. Jaringan epitelium penutup
Jaringan
epitelium penutup berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan
lainnya. Jaringan ini terdapat di permukaan tubuh, permukaan organ,
melapisi rongga, atau merupakan lapisan disebelah dalam dari saluran
yang ada pada tubuh.
2. Jaringan Epitelium kelenjar
Jaringan
epitelium kelenjar tersusun oleh sel sel khusus yang mampu menghasilkan
sekret atau getah cair .Getah cair ini berbeda dengan darah dan cairan
antar sel.Berdasarkan cara kelenjar mensekresikan cairannya , kelenjar
dibedakan menjadi dua ,yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
Gambar 2.1 jaringan epitelium
b. Jaringan Ikat
Ciri
khusus jaringan ikat adalah memiliki komponen intaseluler yang disebut
matriks. Matriks disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat. Dengan
demikian, secara garis besar, jaringan ikat terdiri atas sel-sel
jaringan ikat dan matriks. Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya, serat
pada matriks dapat dibedakan menjadi tige jenis, yaitu serat kolagen,
elastin, dan retikuler.
Serat
kolagen berupa berkas beranekaragam yang berwarna putih. Serat nya
mempunyai daya regang yang tinggi denagn elastisitas yang rendah.
Kolagen terdapat pada tendon. Serat elastin berwarna kuning dan lebih
tipis dari serat kolagen. Seratnya mempunyai elastisitas tinggi.
Terdapat pada pembuluh darah.Serat retikuler hamper sama dengan serat
kolagen tetapi berukuran lebih kecil. Serat ini berperan dalam
menghubungkan jaringan ikat dengan jaringan lain.
Bahan
dasar penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam
hialuronat. Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengah cair, jika
kandungan asam hialuronat tinggi, matriks bersifat lentur. Sebalinya,
jika kandungan mukopolisakarida sulfatnya tinggi, matriks bersifat kaku.
Bahan ini terdapat dalam sendi.
Ada
berbagai jenis sel yang tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai
fungsi, antara lain. Fibroblast (mensekresikan protein), makrofag
(berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat pembuluh darah), sel tiang
(menghasilkan subtansi heparin dan histamine), sel lemak (khusus untuk
menyimpan sel lemak), sel darah putih (melawan fatogen dan dapat
bergerak bebas).
Gambar 2.2 Jaringan Ikat
1. Jaringan ikat longgar
Susunan
seratnya longgar dan memiliki banyak sustansi dasar. Fungsinya anatara
lain. Member bentuk organ dalam, misalnya sumsum tulang dan hati.
Menyokong, mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan
lain, misalnya menyelubungi serat otot, melekatkan jaringan dibawah
kulit.
Gambar 2.3 jaringan ikat longgar
2. Jaringan ikat padat
Susunan
sertnya padat dan memiliki sedikit bahan dasar dan sedikit sel jaringan
ikat. Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan ikat
padat tak teratur yang terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus
tulang, jaringan ikat pada teratur, yang terdapat pada tendon.
Gambar 2.4 Jaringan ikat padat
3. Jaringan tulang
a. Tulang rawan ( Kartilago )
Ada
tiga jenis tulang rawan yaitu tulang rawan hialin ( memiliki serat
kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat), tulang
rawan elastin (serat kolagen tidak tersebar danbentuk serat elastic
bergelombang), tulang rawan fibrosa(serat kolagen kasar dan tidak
teratur, lacuna-lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel-sel
kondrosit).
Gambar 2.5 kartilago
b. Tulang sejati ( Osteon )
Sel
tulang disebut osteosit. Osteosit terletak di dalam lacuna. Osteosit
dibentuk oleh osteoblas. Antara osteosit yang satu dengan yang lain
dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks penyusun tulang adalah kolegen dan
kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras.
Tulang tersusun atas unit-unit yang dinamakan system havers, setiap
havers mengandung pembuluh darah. Tulang dibungkus oleh selaput yang
disebut periosteum.
Gambar 2.6 Tulang Osteon
c. Darah
Sel
darah meliputi sel darah merah (eretrosit), sel darah putih (leukosit),
dan keeping darah (trombosit). Sel darah merah berfungsi untuk
mengangkut oksigen, sel darah putih berfungsi untuk melawan benda asing
yang masuk kedalam tubuh, sedangkan keeping darah berperan dalam proses
pembekuan darah. Sel darah putih terdiri atas monosit, limfosit,
eosinofil, basofil, dan neutrofil.
Gambar 2.7 darah
d. Jaringan adipose
Jaringan
adipose adalah jaringan ikat yang terdiri atas sel-sel berukuran besar
yang terspesialisasi untuk menyimpan lemak, disebut juga jaringan lemak.
Jaringan ini berfungsi untuk menyimpan lemak sebagai cadangan makanan,
mencegah hilangnya panas secara berlebihan dan sebagai pelindung
jaringan yang ada di dalamnya. Jaringan ini terdstribusi di bawah kulit,
di dalam tulang, rongga perut dan dada.
Gambar 2.8 Jaringan adipose
e. Jaringan otot
1. Otot polos
Sel
berbentuk gelendong, memiliki satu inti yang terletak dibagian tengah.
Kontraksi otot polos tidak di bawah pengaruh kesadaran sehingga disebut
otot involunter. Contoh saluran pencernaan, kantong kemih, organ
reproduksi, saluran pernapasan.
2. Otot lurik
Sel
berbentuk silinder yang panjang dan tidak bercabang, memiliki banyak
inti yang terletak dibagian tepi sel. Kontrasksi otot lurik di bawah
kesadaran sehingga di senut otot volunter. Contoh, otot melekat pada
rangga.
3. Otot Jantung
Sel
otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua atau lebih
membentuk sinsitium. Memiliki satu atau dua inti sel yang terletak di
bagian tengah sel. Kontraksi tidak di bawah pengaruh kesadaran.
Gambar 1.6 Otot polos , otot lurik , otot jantung
4. Jaringan Saraf
a. Struktur sel saraf
Gambar 1.7 Struktur Saraf
b. Jenis sel saraf
Neuron
sensori (aferen), berfungsi menyampaikan rangsangan dari organ penerima
rangsangan (reseptor) kepada system saraf pusat (otak dan sumsum tulang
belakang).
Neuron
intermediate, berperan sebagai penghubung implus saraf dari satu neuron
ke neuron lain atau dari neuron mororik ke neuron sensorik.
Neuron
motor (eferen), berfungsi mengirimkan implus dari system saraf pusat ke
otot dan kelenjar yang akan melakukan respons tubuh. Pada umumnya,
neuron motor menerima implus dari neuron intermediet. Adakalanya implus
ditransmisikan dari neuron snsori ke neuron motor.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sel
pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665) dengan
meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari
ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding disebut sel. Pada tahun 1839,
seorang biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi penyusun dalam
rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869) mengadakan
perubahan nama sarcode menjadi protoplasma. Theodore Schwann
(1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias Schleiden
(1804-1881), pakar botani Jerman mengemukakan bahwa tubuh hewan dan
tumbuhan terdiri atas sel-sel. Robert Brown (1831), seorang biolog
Skotlandia menemukan inti (nukleus).
Max
Schultze (1825-1874), seorang pakar anatomi mengemukakan protoplasma
merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf Virchow mengatakan sel berasal
dari sel “Omnis Cellula Cellula”.Sel dibedakan atas beberapa bentuk,
diantaranya berdasarkan keadaan inti sel (sel eukariotik dan
prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan fungsinya (sel somatik
dan reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup dan bagian yang
mati).
Sel
merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh
kebutuhan hidupnya terpenuhi. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara
menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi
yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga
memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi
dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi
untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Jaringan
komunikasi antara satu sel dengan yang lain menghasilkan suatu
koordinasi untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, dan
lain-lain pada berbagai jaringan maupun organ.sistem komunikasi ini
selain dilakukan oleh sistem saraf, juga dilakukan oleh sistem
endokrin,atau bahkan sistem saraf bersama-sama dengan sistem endokrin
mengontrol aktivitas organ atau jaringan tubuh.kedua sistem ini saling
mengisi secara fungsional yang demikian luar biasa, sehingga unsur-unsur
saraf dan endokrin sering dianggap menyusun sistem neuroendokrin.
B.Saran
Struktur
dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika
ditunjang oleh banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau
internet .Sehingga kita dapat mengetahui hubungan antara struktur dan
fungsi dari masing-masing organel dengan jelas . Selain itu kita juga
dapat memahami hubungan antara organel-organel tersebut di dalam sel .
•
Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui
struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara
sel hewan dan tumbuhan.
•
Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini
bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang struktur dan
fungsi organel sel pada mahluk hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. 2004. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
(GBPP) Mata Pelajaran Biologi. Depdikbud, Jakarta.
Kirei. 2008. Fisiologi Hewan. http://wikimedia.commons [ 13 Oktober 2010 ]
Yunus, A. 2009. Komunikasi Antar Sel. http://askar.perikanan.umi.com/. [ 13 Oktober 2010 ]
Curtis, Helena ,Bernes , N.Sue.1989.Biology ,fifth edition.Worth Publishers,Inc
0 komentar:
Posting Komentar